Analisis Buku Tentang Islam Dalam Arus Sejarah Indonesia oleh Jajat Burhanudin
kelompok 2 Bab 1
Mr. Ismail Lamdoh
Muhammad Hanafi Makarim
Raisa Faiza Rahma
Winda Saudiah
BAB 1 AWAL KEHADIRAN
Dalam bab ini menjelakan bahwa awal kehadiran perkembangan islam dinusantara ini dengan bukti-bukti historis arkelogis yang menunjukan bahwa tanda-tanda keberadaan dan komunitas muslim ini dengan kota-kota dan wilayah yang berdagang dinusantara, dalam suatu negri di T'ang atau bisa disebut dengan " sejarah baru dinasti T'ang " yang dimana ada suatu negri disumatera yang dibawa kepemimpinan seorang ratu yang bernama sima, yang dimana negri itu disebut dengan negri yang sangant kuat yang dimana komunitas arab pun tidak bisa masuk ke negri itu disebut " Ta-Shih atau Dasih " yang untuk melakukan penyerangan ( wade, 2011:367 ) Istilah china " Ta-Shih atau Dasih " yang digunakan dichina semenjak pada abad ke 7 - 8 yang mengacu pada orang-orang arab dan persia yang dimana bermukim di barat sumatera ( Tjandaras mita, 2009:12 Groeneveldt, 1880:14 ) Tionghoa berpandangan bahwa islam kenusantara ini pada abad ke 7 dan ke 8, bukti perkembangan pada abad ke 7 dan ke 8 ini ketikata wilayah sumatera yang memegang posisi startegis dengan perdagangan yang jarak jauhnya menghubungi dunia. Perkembangan yang sejalan dengan posisi sriwijaya dengan perdagangan matarim pada abad ke 7 sampe abad ke 12 yang menjadi menjelaskan historis ini berdirinya kerajaan sriwijaya yang dimana harus ditekankan bahwa sriwijaya ini dari sepanjang abad sriwijaya sangat memainkan perannya yang sangat penting perdagangan dinusantara bahkan bisa disebut perdangan sriwijaya ini sangat maju karna banyak orang yang baik dari nusntara lainnya juga, Pada abad ke 10 juga perdangangan kian meningkat bahkan banyak pedangan yang internasional diantara lainnya dengan dunia arab, persia, yunani dan negara lain dinusantara dan Asia Tenggara ( wolters 1967:250 ) Dalam konteks ini juga sriwijaya dibilang baik dengan dunia arab dan persia disebut dengan istilah zabaj atau zabag yang digunakan sebutan itu untuk sriwijaya yang sebagai dengan kekuatannya politik dan ekonomi.
Salah satu yang tepenting adalah surat penguasa sriwijaya yag disebut dengan maharaja ini yang dimana ke khaalifahaanny di timur tengah yang dikaji dengan fatimi ( 1963:12-40) dan azra ( 1994:41-44 ) maharaja sriwijaya yang menirim surat ke khalifah umar bin abdul aziz yang sebagai bentuk jalinan hubungan yang memang telah menjadi kebijakan yang utama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H