Lihat ke Halaman Asli

Winda RachmahMeinarti

Artikel Winda Rachmah Meinarti

Analisis Hubungan antara Pelatihan Kerja dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan di PT Sinverho Energi Indonesia

Diperbarui: 21 Mei 2024   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pelatihan kerja bertujuan untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, keahlian, sikap, dan perilaku pegawai dengan cara praktis. Kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan efisiensi perusahaan. Pemerintah menyadari pentingnya meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan kejujuran dan keterampilan lainnya (Zuana, Swasto, & Susilo, 2014). Pelatihan harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan lingkungan organisasi (Yulianti, 2015). Mangkunegara (Zulkarnaen, Suarsa, & Kusmana, 2018) menyebut pelatihan sebagai proses pendidikan jangka pendek yang sistematis dan terorganisir untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis.

Menurut Edwin B. Flippo (Sedarmayanti, 2010), nilai-nilai penting dari pelatihan adalah:
1. Meningkatkan produktivitas dalam jumlah dan mutu
2. Mengurangi kecelakaan
3. Mengurangi pengawasan
4. Meningkatkan stabilitas dan fleksibilitas organisasi
5. Mempertinggi moral karyawan

Pengembangan karir berfokus pada pengembangan tenaga kerja yang kompetitif untuk menghadapi tantangan bisnis di masa depan. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan karir meliputi pendidikan formal, pengalaman kerja, sikap atasan, prestasi kerja, bobot pekerjaan, lowongan pekerjaan, dan produktivitas kerja. Pengembangan karir diperlukan untuk meningkatkan karir pribadi karyawan dan memastikan mereka mendapatkan pengakuan dan peluang promosi dari perusahaan (Faustyna & Jumani, 2017).

Peningkatan kinerja pegawai dicapai melalui pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Drucker dalam Rosmadi (2018), kinerja yang hebat berasal dari usaha terbaik tanpa rasa takut gagal. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan meliputi kemampuan dan motivasi (Hasibuan, 2006; Mangkunegara, 2007). Indikator kinerja individu meliputi kualitas, kuantitas, ketetapan waktu, efektivitas, dan kemandirian (Robbins, 2006).

Kerangka pemikiran adalah model konseptual yang menghubungkan teori dengan masalah penelitian untuk memperjelas konteks penelitian, metodologi, dan penggunaan teori. Kerangka ini bukan sekadar kumpulan informasi, melainkan pemahaman mendalam yang diterapkan dalam penelitian.

#Kesimpulan

Pelatihan kerja dan pengembangan karir merupakan aspek penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Pelatihan yang sistematis dan terorganisir membantu karyawan memperbaiki keterampilan dan pengetahuan sesuai standar perusahaan, sementara pengembangan karir memberikan motivasi dan peluang untuk peningkatan dan pengakuan. Perusahaan perlu merencanakan dan melaksanakan program pelatihan dan pengembangan karir secara berkelanjutan untuk menghadapi tantangan bisnis dan memastikan karyawan tetap produktif dan kompetitif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline