Lihat ke Halaman Asli

Winda Rahma Juwita

International Relations of Darussalam University

Menelaah Ekspor Revolusi Negara Iran

Diperbarui: 28 Oktober 2019   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ekspor revolusi merupakan sesuatu yang tidak asing lagi di dalam kajian Hubungan Internasional, khususnya ketika menganalisis perilaku negara yang lahir dari sebuah revolusi salah satunya Negara Iran. Menurut Halliday, ekspor revolusi adalah tindakan atau aksi yang dilakukan oleh suatu pemerintahan negara yang berhasil meraih kemenangan untuk mempromosikan revolusinya yang sama ke negara lain dengan tujuan untuk mengubah hubungan sosial dan politik di negara-negara tersebut.

Iran adalah negara yang lahir dari Revolusi Islam pada tahun 1979.  Menurut Khomeini menegnai ekspor revolusi harus dilakukan karena dua alasan, yaitu pada prinsipnya Islam adalah agama yang anti penindasan. Apabila ada perlawanan terhadap penindasan berhasil dilaksanakan di Iran lewat Revolusi Islam 1979, maka hal tersebut harus dilakukan di wilayah Islam lainnya. Kedua, adanya kekhawatiran mengenai negara adidaya yang akan bertindak membasmi Iran apabila Negara tersebut tetap mengurung dirinya.

Metode yang dilakukan dalam proses ekspor revolusi Iran dilakukan melalui dua cara, yaitu : persuasif yang merupakan merujuk kepada propaganda yang dilakukan oleh  pemerintah Iran sendiri maupun oleh para fanatis yang percaya dengan ide-ide revolusi sedangkan koersif,  dilakukan dengan perang terbuka, membentuk kelompok jihad di negara lain, dan mendukung beberapa kudeta.

Dalam wujudnya, ekspor revolusi  Iran dilakukan dengan memanfaatkan Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB) yang merupakan  jaringan radio milik pemerintah yang melakukan penyebaran berita secara luas.  Menurut Pierre Pahlavi, jarinagn IRIB memiliki 45 cabang di seluruh dunia, termasuk di Brazil, Malaysia,Jerman, dan Amerika Serikat. IRIB dalam menyebarkan informasi biasanya melalui gelombang pendek dan satelit seperti Telstar 5, Telstar 12, dan Arabsat 2D dengan 27 bahasa di dunia, termasuk bahasa Jerman, Albania, Inggris, Arab, Spanyol, Prancis Azeri, Balukh, Kurdi, , Ibrani, Bosnia,Italia, dan Rusia. Konten radio telah  diatur oleh pemerintah agar pesan-pesan revolusi tersampaikan denagn baik. Misalnya, mengenai konten yang bersifat kultural diawasi langsung oleh Kementrian Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran. Di samping itu, badan yang lainnya mengawasi konten IRIB seperti Organisasi Kebudayaan dan Hubungan Islam (ICRO) yang resmi dikatakan secara de facto sebagai organisasi diplomasi kultural Iran. Tujuan dari ICRO sendiri  adalah untuk mempromosikan hubungan kultural antar bangsa-bangsa dan komunitas-komunitas internal Iran, menghubungkan kultural Iran dengan bangsa-bangsa lain, memdeskripsikan kebudayaan dan peradaban Iran,  membangkitkan dan mempromosikan kultur dan ajaran Islam ke seluruh dunia, dan menyebarkan informasi tentang  prinsip-prinsip dan realitas-realitas dari Revolusi Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline