Lihat ke Halaman Asli

Winda Miranti

Universitas Diponegoro

Urgensi Pencerdasan Masyarakat Dusun Sikunang Atas Pelestarian Purwaceng guna Mencapai SDGs Poin 15: Menjaga Ekosistem Darat

Diperbarui: 4 Maret 2022   05:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN UNDIP melakukan sosialisasi di Dusun Sikunang/dokpri

WONOSOBO-Minggu (28/11) Dusun Sikunang, Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo menjadi salah satu lokasi KKN Mahasiswa dari Universitas Diponegoro Semarang. Mahasiswa KKN tersebut mengenalkan tentang pentingnya pelestarian purwaceng yang merupakan salah satu tanaman endemik yang tumbuh di dataran tinggi dieng. Dikhawatirkan seiring kemajuan zaman tanaman ini semakin ditinggalkan jika generasi selanjutnya tidak menyadari pentingnya melestarikan tanaman endemik guna mendorong terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan sesuai poin ke 15 Suistainable Development Goals (SDGs) yaitu menjaga ekosistem darat.

Dibawah bimbingan Bapak Ir. R. TD. Wisnu Broto, M. T., mahasiswa KKN yang benama Winda Miranti dari jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis mengusulkan sebuah ide untuk meakukan sosialisasi urgensi pelestarian purwaceng.

"Suistainable Development Goals (SDGs) merupakan rencana aksi yang disepakati secara global untuk mengurangi kesenjangan, kemiskinan, dan menjaga kelestarian lingkungan. Pelestarian purwaceng ini diperlukan untuk menunjang tercapainya aspek kelestarian lingkungan. Dimana kita ketahui bahwa purwaceng merupakan tanaman endemik yang hanya bisa tumbuh di daerah tertentu, salah satunya di Dusun Sikunang. Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan purwaceng dan terancam punahnya tanaman ini harus diregenerasi dengan baik." Ungkap Winda Miranti, mahasiswa KKN Tematik Undip 2021.

Konsepan sosialisasi urgensi pelestarian purwaceng kepada masyarakat harus dikonsep dengan baik sehingga menarik warga dusun untuk mengahadiri acara tersebut. Diperlukan koordinasi dengan beberapa warga setempat dan kepala dusun terkait penyelenggaraan sosialisasi. Seperti dimanakah tempat pelaksanaannya, waktu pelaksanaan, berapa kapasitas warga yang dapat mengikuti acara, dan materi apa yang akan disampaikan kepada warga.

Sosialisasi yang telah dilakukan dihadiri kurang lebih 15 warga Dusun Sikunang dan para warga antusias mendengarkan topik yang disampaikan. "Saya menyampaikan hal sederhana kepada warga dusun terkait purwaceng, sebelumnya saya menanyakan apakah zaman dulu di Dusun Sikunang ini memang banyak petani purwaceng. Dan warga menjawab bahwa dahulu memang banyak yang menanam purwaceng namun seiring berkembangnya zaman makin sedikit karena dirasa kurang memberikan benefit yang lebih dibandingkan jika menanam kentang, cabe dieng, dan tanaman lainnya." Ujar Winda Miranti.

Dalam sosialisasi tersebut disampaikan bahwa purwaceng memiliki potensi yang besar dalam perekonomian jika dikembangkan dengan baik. Khasiat yang terkandung didalamnya seperti membantu mencegah kanker, meningkatkan stamina tubuh, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya warga harap mempertimbangkan lagi untuk menanam purwaceng. Karena sangat disayangkan ketika nantinya tanaman ini hanya menjadi sebuah cerita untuk anak cucu kita.

"Perlahan tapi pasti, perubahan akan terjadi. Jika bukan kita yang melestarikan purwaceng maka siapa lagi. Jangan sampai purwaceng menjadi langka atau bahkan hilang." Ucap Winda Miranti, mahasiswa KKN tematik Undip 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline