Mewabahnya virus Corona yang telah menyerang banyak negara, salah satunya Indonesia ini memang memiliki dampak sosial yang luar biasa. Salah satu dampak yang paling terasa di kalangan masyarakat yaitu terbatasnya aktivitas sehari-hari, dimana saat ini Pemerintah menetapkan sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk membatasi mobilitas dan interaksi masyarakat, khususnya di daerah-daerah dengan tingkat penularannya tinggi (zona merah).
Hal ini dilakukan untuk mengurangi laju penyebaran virus corona ini. Dampak pandemi Covid-19 ini sangat terasa perubahannya selama pandemi tersebut. Selain di bidang ekonomi, dampak yang cukup sangat terasa yaitu di bidang pendidikan. Baik siswa, guru maupun orangtua memiliki kesulitan tersendiri dalam menjalankan tugasnya di bidang pendidikan. Pembelajaran daring dirasa kurang efektif dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
Melihat berbagai kesulitan tersebut, peserta KKN Tematik MDBPE-MBKM Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasama dengan guru dan Kepala Sekolah Paud Tunas Harapan berupa kegiatan pendampingan belajar. Kegiatan tersebut dilakukan secara tatap muka dengan mematuhi protokol kesehatan, pembatasan waktu belajar serta pembatasan jumlah siswa.
Winda, salah satu peserta KKN Tematik MDBPE-MBKM mengatakan, "Hal yang diperlukan siswa dalam pembelajaran disaat pandemi ini ialah pendampingan belajar secara langsung dengan cara pembatasan jumlah siswa, pembatasan waktu dan tetap menjalankan sesuai protokol kesehatan dengan begitu diharapkan bisa membantu orangtua yang anaknya susah untuk diajak belajar di rumah. Oleh karena itu, dengan adanya pembelajaran tatap muka ini diharapkan siswa paud lebih giat dan semangat belajar di masa pandemi".
Kegiatan pendampingan belajar dilakukan setiap hari senin-jumat di Paud Tunas Harapan. Dengan adanya kegiatan pendampingan belajar diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran dan meningkatkan semangat belajar.
