Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Kreativitasku

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu karya akan di akui semua orang kala karya tersebut bisa dinikmati oleh halayak luas, namun terkadang sebaliknya kala karya tersebut tak banyak dinikmati oleh halayak banyak orang pula yang akan mencemooh karya tersebut.

Padahal karya tersebut merupakan buah dari kreativitas seorang individu yang patut kita hargai dan kita beri penghargaan setinggi-tingginya, mengapa? Karena tak banyak dari kita yang bisa benar-benar mengembangkan ide kreatifnya menjadi sebuah karya.

Nah, kreatifitas sendiri menurut buku,nya bapak solso, 2008 adalah suatu aktivitas kognitifyang menghasilkan suatu pandangan yang baru mengenai suatu bentuk permasalahan dan tidak dibatasi pada hasil yang fragmatis (selalu dipandang menurut kegunaannya). Nah dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses kreativitas bukan hanya sebatas menghasilkan suatu yang bermanfaat saja (meskipun sebagian besar orang yang kreatif hampir selalu menghasilkan penemuan, tulisan, maupun teori yang bermanfaat).

Berdasarkan sejarah psikologi kognitif pula, Wallas (1926) menjelaskan bahwa ada 4 tahapan dalm proses kreatif, yaitu:

1.Tahap Persiapan yakni pada tahap ini seorang memformulasikan suatu permasalahan dan membuat usaha awal untuk memecahkannya.

Ex, pada tahap ini kita ambil contoh seorang yang akan membuat kreativitas dalam bentuk karya seni, nah pada tahapan ini seorang yang akan membuat karya seni tersebut mulai mempersiapkan apa-apa saja yang akan digunakan untuk seorang seniman tersebut, mulai bergerak untuk mengerjakan suatu karya yang akan dihasilkannya.

2.Tahap Inkubasi yakni masa dimana tidak ada usaha yang dilakukan secara langsung untuk memecahkan masalah dan perhatian dialihkan sejenak pada hal lainnya.

Ex, pada tahapan ini bisa kita lanjutkan dengan contoh pada tahap persiapan, dimana seorang seniman tadi merasa dia harus berhenti sejenak dalam aktivitasnya denagn harapan setelah seniman tersebut berhenti aka nada hasil yang lebih memuaskan untuk satu karyanya.

Nah pada tahapan ini juga oleh dosen kami tadi dicontohkan pada kita yang setiap harinya selalu melakukan ritualitas yakni sholat, dimana kita dengan aktivitas yang panjang dan sejenak kita berhenti akan aktivitas tersebut agar memperoleh ketenangan dan dalam pengambilan keputusan supaya bia lebih berpikir dengan otak yang fress.

3.Tahap Iluminasi yakni pada tahap ini seorang memperoleh insight (pemahaman yang mendalam) dari masalah tersebut.

Ex, ketika kita telah melakukan tahapan yang ketiga tadi dengan sejenak kita berhenti dari semua aktivitas yang telah kita lakukan, tentu otak akan merasa lebih ringan sehingga kita bisa menghasilkan suatu ide-ide yang lebih baru untuk melanjutkan sebuah aktivitas kita demi memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

4.Tahap Verivikasi yakni seorang telah menguji pemahaman yang telah didapat dan mulai membuat solusi.

Yah sekiranya itulah tahapan demi tahapan yang harus kita lalui untuk kita bisa menghasilkan suatu yang bersifat bermakna bagi halayak luas dan memunculkan banyak kreatifitas-kreativitas yang  bisa dinikmati oleh kita semua..

Sekian..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline