Pati (11/8/22) Warga bajomulyo sebagian besar penduduk desa Bajomulyo bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani tambak baik tambak udang, bandeng maupun petani garam. Namun karena dekatnya dengan pusat kota tidak sedikit pula yang berprofesi di bidang niaga dan jasa. Oleh karena itu, untuk memproteksi kegatan warga ketika melakukan kegiatan diluar rumah maka di perlukan hand sanitizer sebagai antiseptic.
Hand sanitizer merupakan antiseptik pembersih tangan yang mampu membersihkan kuman atau virus yang menepel pada tangan. Kebanyakan di pasaran hand sanitizer masih menggunakan alkohol dengan konsentrasi 50% sampai 70%. Penggunaan alkohol dalam pembersih tangan dirasa kurang aman terhadap kesehatan karena alkohol merupakan pelarut organik yang dapat melarutkan lapisan lemak dan sebum pada kulit yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi mikroorganisme.
Mahasiswa KKN Tim II Undip, Winda Erliana Putri dari Departemen Teknologi Hasil Perikanan FPIK, melakukan program pembuatan hand sanitizer dari bahan alami dari lidah buaya dan sari lemon.
Faktor yang sangat penting dalam kehidupan salah satunya adalah kesehatan. Menjaga kesehatan tubuh yang bisa dilakukan dengan mudah salah satunya dengan mencuci tangan dengan membasuh air maupun menggunakan hand sanitizer.
Dalam melakukan kegatan sehari-hari, tangan seringkali terkontaminasi dengan bakteri atau mikroba sehingga menjadi perantara masuknya mikroba ke dalam tubuh yang salah satunya mengakibatkan diare.
Program kerja ini dilaksanakan pada hari Senin, 1 Juli 2022 di salah satu rumah warga yang digunakan untuk perkumpulan DaWis (Dasa Wisma) rutinan. Kegiatan ini dihadiri dengan ibu - ibu DaWis RT 03 RW 01. Kegiatan ini berlangsung dengan beberapa acara seperti penyuluhan mengenai manfaat dari lidah buaya dan lemon serta kandungan apa saja didalamnya sehingga dapat dijadikan sebagai bahan alami hand sanitizer.
Selain itu, juga terdapat penjelasan mengenai bahan dan alat yang digunakan serta prosedur pembuatan secara singkat. Akhir acara yaitu ada pembagian produk hand sanitizer dan brosur yang berisi penjelasan singkat produk serta metode pembuatan. Penyuluhan dan pembagian produk juga dilakukan di beberapa warga secara langsung dengan memberikan penjelasan produk dan manfaatnya. Program ini mendapat respons positif dari warga yang langsung menggunakan hand sanitizer tersebut.
Selain itu, tingkat keingintahuan warga tinggi sehingga sering mengajukan pertanyaan mengenai proses pembuatan hand sanitizer dan mencoba secara mandiri.