Bertemu dengan orang berkepribadian Pembantah tentu merepotkan. Sulit terjalin komunikasi yang berimbang, karena tipe mereka cenderung menyelisihi perkataan kita. Belum lagi kalau kita tidak mempunyai kontrol emosi yang stabil, mudah sekali terjerumus adu mulut dengan mereka.
masalah sepele atau masalah besar. Tetapi tahukah anda di balik sikap merepotkannya itu tipe kepribadian Pembantah memiliki potensi talenta yang luar biasa. Tentu saja potensi ini bisa digali, setelah kita mampu menaklukannya terlebih dahulu. Jika anda berkomunikasi dengan mereka, hindari topik pembicaraan yang membuat mereka sensitif.
Bila sudah terlanjur, hindari perdebatan dengan mereka. Ambil sikap jalan tengah dan damai. Selanjutnya, jangan memaksa mereka menuruti kehendak kita. Tapi berilah mereka pilihan yang bijak pada pilihan atau keputusannya. Posisikan kita sebagai pengarah saja bukan pemaksa mereka melakukan atau sependapat dengan satu hal. Pasalnya kepribadian pembantah cenderung merasa benar sendiri dengan persepsi, gagasan dan tindakannya sendiri.
Oke, setelah anda berhasil merangkul mereka saatnya mengetahui 5 potensi terpendam kepribadian Pembantah.
1. Kecerdasan Linguistik
Mereka mampu mengolah bahasa secara efektif baik secara lisan atau tertulis. Maka jangan heran, tipe mereka begitu fasih membantah suatu argumen atau perintah dengan baik. Kemampuan itu didukung oleh pengejawantahan kecerdasan verbal melalui komunikasi dengan orang lain atau publik. Daya nalar mereka begitu cepat membaca keadaan lalu meresponnya sesuai pemahaman mereka.
Tipe kepribadian Pembantah memiliki peluang karir baik di bidang linguistik/ bahasa. Kepiawaian mereka berbicara sangat cocok menekuni karir sebagai presenter, orator, dose ,pembicara seminar. Sementara keahlian dalam tulis menulis bisa mengarahkannya menjadi penulis, novelis dan jurnalis.
Cara mengarahkannya dengan banyak membaca buku lalu membuat resume dari hasil bacaannya. Mengajaknya mendengarkan audio atau video pembicara ternama lalu mempraktekannya, melatih berbicara di depan cermin. Diarahkan untuk sering mengikuti kontes berbicara, mengikuti seminar pembicara terkenal dengan topik pembahasan yang mereka sukai dan mengajaknya mengikuti perlombaan menulis atau bergabung dengan komunitas jurnalistik. Komunitas itu menjadi wadah mereka mengasah kemampuan kritis menulis dan vokal berbicara.
2. Pandai Berbicara Fiksi dan Fakta
Kemampuannya merekam peristiwa dengan baik membuatnya menjadi orang yang bisa menceritakan kembali peristiwa yang didengar atau dialaminya. Mereka mudah menceritakan isi berita televisi, isi berita radio dan lainnya. Kemampuan ini kalau diarahkan bisa menjadi pendongeng cerita anak, cerita rakyat, motivator atau pengamat sejarah.
Cara mengarahkannya dengan menganjurkan mereka banyak mendengarkan penceramah atau pendongeng handal, memahami setiap kata yang didengar,memperluas wawasan dengan membaca buku, dan berlatih berbicara setiap hari dari materi yang sudah didengarkan.