Teori Konstruktivis merupakan pendekatan dalam psikologi perkembangan yang menekankan pentingnya peran aktiv individu dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mereka melalui interaksi dengan lingkungan. Dua tokoh yang selalu dikaitkan dengan teori konstruktivis adalah Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Keduanya memiliki fokus yang sama yaitu perkembangan kognitif dan sosial. Namun terdapat beberapa perbedaan dalam pandangan mereke. Yuk, mari kita simak apa saja perbedaan antara teori kostruktivis menurut Piaget dan Vygostsky?
1. Pemahaman tentang perkembangan
Piaget: Piaget percaya bahwa perkembangan kognitif anak berlangsung melalui empat tahap, yaitu tahap sensorimotor, praoperasional, konkret operasional, dan formal operasional. Setiap tahap memiliki karakteristik yang berbeda dan diikuti secara berurutan.
Vygotsky: Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh interaksi sosial dan budaya. Ia menekankan peran penting zone of proximal development (ZPD) atau zona perkembangan proksimal, yang merujuk pada jarak antara apa yang anak bisa lakukan secara mandiri dan apa yang bisa dilakukan dengan bantuan orang lain.
2. Peran dalam pembelajaran
Piaget: Piaget mengemukakan bahwa anak membangun pengetahuan melalui proses adaptasi yang melibatkan asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika anak mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada, sedangkan akomodasi terjadi ketika anak memodifikasi skema kognitif mereka untuk mengakomodasi informasi baru.
Vygotsky: Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dan peran pemikiran internal dalam pembelajaran. Menurutnya, anak belajar melalui kolaborasi dengan orang dewasa atau teman sebaya dalam lingkungan sosial. Konsep "scaffolding" atau kerangka bantuan merupakan aspek penting dari teori Vygotsky, di mana seorang orang dewasa atau ahli memberikan bimbingan dan dukungan yang sesuai dengan kemampuan anak.
3. Fokus Utama
- Piaget: Piaget lebih berfokus pada aspek kognitif perkembangan anak, seperti bagaimana mereka membangun pemahaman tentang objek, ruang, waktu, kausalitas, dan konsep lainnya.
- Vygotsky: Vygotsky menitikberatkan pada interaksi sosial dan peran bahasa dalam perkembangan kognitif anak. Ia memperhatikan pentingnya simbol-simbol sosial dan sistem komunikasi dalam membantu anak memperoleh pengetahuan dan mengembangkan fungsi kognitif yang kompleks.
4. Pengaruh budaya dan konteks:
- Piaget: Piaget melihat perkembangan kognitif sebagai proses universal yang berlangsung pada setiap anak secara serupa, meskipun kemajuan individu dapat bervariasi. Ia tidak banyak memperhatikan peran budaya atau konteks sosial dalam perkembangan anak.
- Vygotsky: Vygotsky menekankan bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam konteks budaya dan sosial yang kaya. Ia berpendapat bahwa anak belajar melalui interaksi dengan lingkungan dan dengan memperoleh pengetahuan dan nilai-nilai budaya yang diteruskan oleh orang dewasa.
5. Peran bahasa:
Piaget: Piaget melihat bahasa sebagai refleksi dari pemahaman kognitif yang ada, di mana anak-anak menggunakan bahasa untuk merepresentasikan pengetahuan mereka. Bahasa berkembang secara internal melalui proses konstruksi kognitif dan bukan sebagai hasil interaksi sosial.