Minggu, 16 november 2014
Belajar keluar negeri adalah salah satu mimpiku, terkadang untuk memipikannya saja membuatku berfikir berulang kali dan menciutkan nyaliku. Bagaimana aku dapat hidup di negeri orang dengan budaya yang berbeda, bahasa yang berbeda, bukan rumah sendiri atau tanah air sendiri. Banyak pertanyaan yang membuatku ragu untuk belajar kesana. Tapi ada keinginan yang kuat yang tidak dapat aku kendalikan dimana aku harus dapat melakukan itu. Tetapi banyak kekurangan yang harus aku perbarui dan aku tingkatkan untuk mewujudkan itu.
Yang utama adalah bahasa, aku harus dapat berbahasa inggris selayaknya itu bahasa sehari-hariku. Di umurku yang 22 tahun ini aku belum lancar dengan bahasa inggris, aku sudah banyak belajar bahasa inggris namun susah untuk menguasainya, inilah masalah utamaku. Disaat aku punya keinginan untuk belajar keluar negeri aku harus mengetahui kekuranganku, karena memang disana aku hidup jauh dari keluarga dan juga tanah air. London itulah salah satu tujuan dimana aku pingin belajar, memikirkan London seperti apa saja aku belum pernah, tapi kenapa aku ingin kesana?
Kehidupan yang mahal, jauh dari budaya Indonesia, kehidupan yang individualis dan berpegang teguh terhadap prinsip masing-masing mungkin itu adalah salah satu gambaran tentang London di kepalaku. Untuk cari makan yang halal benar-benar harus dipertimbangkan karena memang mayoritas penduduknya yang non muslim.
Apa sebenarnya yang ingin aku katakan dalam tulisanku ini? Kenapa begitu banyak keraguan didalamnya? Kenapa begitu banyak ketidak percayaan diri didalam diri ini? Kenapa? Itulah yang menggambarkan perasaan ini saat menulis. Keterbatasan yang aku miliki sangat tergambar saat ini dimana keterbatasan mengalahkan keinginan, dimana kemampuan yang dibawah standar pada umumnya sehingga melahirkan keterpurukan untuk berkembang, inilah diriku saat ini. Keinginan untuk belajar keluar negeri seperti punggung merindukan bulan dimana benar-benar tidak ada yang dapat aku lakukan, selain bermimpi, semua dibawah kuasa Allah tidak ada yang dapat menebaknya. Walaupun ketidak mampuan ini menguasai tubuhku namun aku masih memiliki allah dimana aku bisa menguatkan keimanan ku. Karena aku percaya bahwa allah sudah merencanakan yang terbaik untuku.
Jangan menyerah dengan mimpi mungkin ini yang patut menjadi landasan diriku untuk bertahan, kenapa, jika aku menginginkan sesuatu , otak slalu meresponnya berlebihan sehingga membuat tubuhku lelah. Itulah aku dimana kemauan timbul begitu kuat namun keinginan untuk melakukan tidak sebanding dengannya jadi keputus asaan selalu datang diakhirnya. Waaaw sungguh diri yang payah, diri yang susah menerima kekurangan diri sendiri. Dan mulai sekarang harus sadar akan itu bahwa semua orang harus dapat mengendalikan supaya tidak dikendalikan oleh nafsu yang begitu mengusai hati dan pikiran.
Dalam Winter Education ini merupakan pintu mimpi yang tebuka, walaupun celahnya hanya kecil sebatas lubang jarum. Karena memang dalam Winter Education ini memberikan informasi seputar universitas-universitas yang ada di London, tetapi sekali lagi keterbatasan kemampuan bahasa. Aku ingin menayakan banyak hal dalam event ini, tapi karena keterbatasanku aku hanya dapat mengumpulkan buku dan leaflet tentang masing masing universitas disana. Tetapi banyak juga informasi yang aku peroleh, dari lama masa course disana untuk postgraduate. Kalau di Indonesia postgraduate adalah 2 tahun tapi kalo di London rata-rata 1 tahun untuk full time dan 2 tahun untuk part time. Selain itu disana tidak semua universitas meiliki fakultas kesehatan, akukan mahasiswa kesehatan masyarakat atau public healthcare. Ada beberapa universitas tidak memiliki jurusan ini. Ini juga aku dapat dari event ini. Alhamdulillah bisa mengambil hal-hal yang positif dan berguna.
Selain itu aku juga dapat informasi mengenai biaya hidup disana untuk tahun 2015 yaitu rata-rata biaya pendidikan 11.500 poundsterling- 12-500 poundsterling dikalikan aja dalam rupiah. Kemudian biaya hidup disana dalam setahun rata-rata 8000 poundsterling. Tinggal menambahkan , jadi membutuhkan dana sekitar 20.000 pounsterling untuk hidup disana selama setahun. Uang yang lumayan banyak jika di rupiahkan. Selain itu juga ada dana beasiswa dari masing-masing universitas maupun dari DIKTI dikti memberikan beasiswa sekitar 2000-5000 poundsterling dan beasiswa untuk universitas sekitar 15%, 20% dan 25%. Wah lumayankan informasi yang aku dapat padahal sebelumnya sama sekali tidak faham tentang kehidupan dilondon, universitas-universitas dilondon yang aku tahu hanya CAMBRIDGE sama OXFORD selain itu baru aku tahu pada event tersebut.
Untuk mendafatar kuliah disana bisa dilakukan secara online dimasing-masing web kampus dan itu di buka sepanjang tahun dan untuk masuk pembelajaran di mulai pada bulan September ada juga pada bulan januari. Jadi untuk yang belum lulus diusahakan pada bulan juli sudah menerima ijazah sehingga dapat mendaftar dan dapat memulai study pada bulan September. Yang dibutuhkan dalam mendaftar yaitu transkrip nilai, ijazah, sertifikat, dan juga IELTS dengan score 6.5-7.0 dan masing –masing item minimal 6.0. rata-rata universitas di London menetapkan 6.5 untuk score IELTS.
Wah tantangan yang benar-benar harus dipersiapkan bagi yang ingin kuliah di London. Beberapa universitas dilondon yaitu :
1.Swansea University Prifysgol Abertawe
2.Sheffield Hallam University
3.The University Of Northampton
4.West London College An Associate Campus Of Heriot-Watt University
5.University Of Gloucestershire
6.University Of Central Lancashire
7.University Of The West Of Scotland
8.The University Of York
9.Westminster Business School , University Of Westminster
10.Prifysgol Bangor University
11.University Of Bradford
12.University Of Oxford
13.University Of Cambridge
14.Bellerbys College
Itu adalah nama-nama universitas yang ada di London yang saya dapat dalam buku panduan Winter Education. Dalam buku juga di tuliskan jumlah dana untuk masing-masing universitas tapi tidak saya tulis karena sudah saya rata-rata diatas. Walaupun itu hanya perkiraan saja tapi kurang lebih segitu habisnya.
Semoga suatu saat saya bisa belajar di sana dan saya masih meningkatkan kemampuan bahasa inggris saya bagaimana pun caranya. IELTS 6,5 itu setara dengan 570-600 untuk TOEFL waw, padahal aku terakhir tes TOEFL hanya 450 masih kurang banyak banget. Semoga informasi ini dapat membantu dan bermanfaat. Bagi yang pernah kuliah disana mohon informasinya bisa di berikan lewat komentar di abawah artikel ini. Mohon bantuannya.
Terimakasih
By. Winda arisukmawati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H