Lihat ke Halaman Asli

winda ikariyani

Bukan siapa-siapa

Hujan, dan Aku Tetap Kering (Bagian1)

Diperbarui: 13 November 2021   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Bagian 1

"Dalamnya hati manusia kita (manusia) tak pernah bisa menjejaki dasarnya."

-winda ika-

Air itu mengalir. Biarkan ia mencari jalan. Di mana tempat yang ia kenai akan hidup. Bila ia lama-lama menggenang maka akan tercemar. Tak perlu dibendung berkepanjangan, cukup temukan tempat dan waktu yang membuatnya tumbuh dan berkembang. Jika pada dunia tak bisa dibagi semua, cukup pada yang Maha Kuasa kau bercerita. Mungkin itu semua menjadi janji antara kau dan Tuhan untuk tetap menjadi rahasia. Segala perjuangan, pengorbanan tak kan ada yang benar-benar melihat, mendengar, dan memahami, selain Dzat yang Maha Mengetahui. Jangan kau tambah runtuhkan dengan prasangka manusia, yang menambah luka dan derita. Karena manusia terbatas, sebatas yang mereka ketahui.

Perbaikilah mulai dari hati ! Sembuhkan dan obati segala keadaan hati. Kesalahan dan penyesalan memang sebuah hal yang paling menyakitkan, tapi ingat Allah tak pernah sekalipun meninggalkan. Meskipun, manusia membuat kesalahan terbesar dalan kehidupan. Sekalipun Allah Ta'ala tak pernah mengatakan "Aku tak akan memaafkan." Justru, 

Dia memberikan harapan dengan memberikan janji dan penawaran "Jangan berputus asa." Lantas mengapa menyerah? dan terus menerus memperdalam luka dengan khawatir pada prasangka manusia. Seperti air yang akan bermanfaat ketika ia mengalir. Walaupun mendung sangat pekat matahari tak pernah menghilang walau hanya sesaat. 

Hidup harus tetap dijalani, di mana air yang selalu mengalir ke arah yang lebih rendah. Manusia akan semakin merasa rendah tak mempunyai apa-apa dan cukup bmelangitkan semua kepada yang Maha Kuasa. Nantinya, air itu akan turun langsung dari langit menyemai bunga-bunga yang layu dan lusuh. Maka teruslah berbuat baik. Bila terlihat baik, percayalah itu karena kebaikan Tuhan yang telah menuntun dan melindungi . Bila terlihat buruk, tetaplah alirkan kebaikan pada sesama. Karena kebaikan dan kasih sayang yang diberikan tak pernah Allah sia-siakan. Jika hati benar, semuanya akan bermetomorfosis menjadi zarrah kebaikan. Semoga Allah senantiasa menunjukan jalan yang terbaik, tempat di mana hati harus berpijak dan kembali pulih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline