Lihat ke Halaman Asli

Kebaikan dan kebahagiaan

Diperbarui: 21 Desember 2024   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


                Dari nawwas bin sam'an  Al ansari r.a dai berkata" Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang arti kebajikan dan dosa. Beliau bersabda " Kebajikan itu adalah budi pekerti yang indah, sedangkan dosa adalah perbuatan dan tindakan yang menyesakkan dada, padahal engkau sendiri segan perbuatanmu itu akan ketahuan orang lain" (HR Muslim no 4632)

                Dari hadist diatas sangat jelas bagi kita kalau kebaikan adalah budi pekerti yang indah. Budi pekerti yang indah akan melahirkan kebahagiaan. Karena tidak seorangpun manusia yang tidak bahagia kalau diperlakukan dengan baik. Karena kita dibekali oleh Allah dengan potensi baik. Bahkan anak bayipun akan tersenyum bila kita tersenyum dan akan menangis ketika kita perlihatkan wajah garang dan menakutkan.

                Harus kita sadari pada hakekatnya kita bisa merasakan dan membedakan kebaikan dan dosa yang kita lakukan. Kebaikan adalah budi pekerti yang luhur yang lahir dalam diri kita yang sudah di instalkan oleh Allah sebelum kita lahir kedunia ini. Kebaikan yang muncul akan selalu membawa kebahagiaan kita dan orang lain. Semua kebahagiaan yang kita rasakan adalah bentuk dari kebaikan. Seseorang yang hatinya dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang bisa kita katakan dia adalah orang yang baik. Karena kebaikan itu akan tercemin dari sikap dan tingkah laku yang kita lahirkan.

                Seseorang yang selalu tersenyum kepada orang lain dengan ikhlas itu adalah perwujudan dari kebaikan yang ada pada dirinya. Seseorang yang selalu ingin melihat orang lain bahagia juga merupakan sebuah kebaikan. Kebaikan akan membawa kebahagiaan bagi siapapun yang memilkinya. Kebahagiaan sangat identik dengan kebaikan, ingin bahagia lakukanlah kebaikan.

                Jangan pernah kita heran seseorang yang sering disakiti tetapi dia tetap membalas dengan kebaikan. Kadang kita berfikir mereka pengecut, mereka membalas dengan kebaikan bukan  kerana mereka pengecut tetapi mereka ingin bahagia. Karena kebaikan identik dengan budi pekerti yang indah yang selau melahirkan sebuah kebahagiaan.

                Pada dasarnya memafkan adalah sebuah bentuk usaha seseorang untuk bahagia. Dengan memaafkan kita akan melupakan semua yang pernah menyakiti kita. Dan dengan memaafkan kita belajar berdamai dengan diri sendiri ternyata kita juga memiliki kesalahan tanpa kita sadari. Dengan memaafkan orang lain kita berharap kesalahan kita juga dimaafkan oleh orang-orang yang pernah kita sakiti baik disengaja ataupun tanpa kita sengaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline