Lihat ke Halaman Asli

Win Ruhdi Bathin

Petani kopi

1 Abad Kopi Gayo

Diperbarui: 30 Mei 2023   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr Surip Mawardi mengatakan 123 tahun sudah kopi gayo setelah diintroduksi Belanda sejak tahun 1900. Masih eksis hingga kini. Foto Dokpri

Satu Abad lebih Kopi Gayo
 Masih Bertahan

Disela-sela pelatihan untuk koperasi produsen kopi gayo guna meningkatkan pengetahuan staf lapangan terhadap botani kopi.
Serta varitas kopi yang berkolerasi terhadap perubahan iklim, Senin (29 Mai 2023), saya berkesempatan mewawancarai Bapak Kopi Indonesia, DR. Surip Mawardi.

Menurut Surip, jika merujuk buku Belanda, kopi Gayo pertama sekali dibawa ke Gayo, adalah tahun 1900.

Dengan data itu, kopi gayo sudah bertahan hingga 123 tahun. "Satu abad seperempat kopi gayo masih eksis. Jarang lho bisa seperti ini", ulas Surip.

Hal ini terjadi karena masyarakat gayo menjadikan kopi sebagai sumber rezeki. Sehingga bisa bertahan lama.

Ini berarti dari generasi ke generasi berikutnya, penduduk gayo sudah menjadikan kopi komoditi andalan.

Dikatakan ,Gayo  sudah memiliki tiga varitas kopi unggul resmi yang telah dilepas Pemerintah. Gayo1, 2 dan gayo3.

Dr. Surip yang ikut meneliti kopi tersebut mengungkapkan kopi kopi tersebut diamati hampir 12 tahun.

Sementara untuk Komasti, memerlukan waktu 27 tahun  Mulai dari desain genetika hingga dillepas resmi.

Varietas Komasti (KompositAndungsari Tiga) terdiri dari 6 genotipe yang secara morfologi serupa/identik tetapi secara genetik memiliki gen ketahanan berbeda sehingga ketahanannya tidak mudah terpatahkan serta lebih toleran terhadap perubahan kondisi lingkungan karena variabilitas genetik genotipegenotipe penyusunnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline