Lihat ke Halaman Asli

Win Ruhdi Bathin

Petani kopi

Armiyadi, Menjadi Petani Kopi Bergengsi

Diperbarui: 26 September 2022   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Armiyadi, seorang Petani kopi di Takengon, berhasil merubah image Petani, dari miskin menjadi bergengsi.

Menurut pemilik usaha Asa Kopi Ini, menjadi Petani kopi bisa hidup mewah dan kaya. Menjadi Petani kopi, bukan lagi pilihan terakhir. Setelah tidak diteima menjadi pns, tentara atau polisi.

Armiyadi berhasil membuktikan dirinya. Dari Petani kopi bisa memiliki usaha perdagangan kopi.

Armiyadi, paling kiri, saat memberi pemahaman kepada Petani lainnya sistem bertani kopi modern. Dengan hasil lebih tinggi. Foto. Koleksi pribadi. Wrb

Dari kopi mentah hingga kopi siap saji. Sampai eksport kopi Gayo. Armiyadi memilih keluar dari koperasi kopi ternama di Takengon , lalu mengelola kebun kopi serta usaha mandiri.

Salah satu perkebunan kopi Armiyadi, terletak di Atu Gajah, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah.

Kebun Ini berada di ketinggian 1650 mdpl. " Empat tahun lebih saya mencari kebun seperti Ini," tentang Armiyadi.

Kebun Armiyadi Ini, kini menjadi pusat perhatian warga. Karena menerapkan penanaman kopi sistem pagar. Seperti kopi di kawasan Amerika Latin.

Sistem pagar Ini, menurutnya, Akan hasilkan produksi kopi lebih tinggi, dengan luasan yang sama. Dibandingkan penanaman konvensional.

Kebun terlibat rapi dan tertata dengan baik. Lalu kenapa Armiyadi memilih kebun di ketinggian diatas 1400 m dpl?

Armiyadi, saat menerankan tanang kopi sistem pagar. Foto. Koleksi pribadi Wrb

Armiyadi membocorkan satu rahasia, kenapa dia kerap kali memenangkan kontes kopi nasional Indonesia, maupun diluar negeri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline