Zaini adalah petani kopi. Ditangannya, kopi diusahakan menampilkan potensi maksimalnya . Untuk hasilkan kualitas dan kuantitas kopi terbaik .
Untuk apa? Untuk kesejahteraan. Bukan saja untuk dirinya, tapi untuk petani lainnya. Untuk orang banyak.
Itulah sebabnya, usaha Zaini untuk pertanian kopi tak pernah berhenti. Zaini ,terus meneliti kopi. Setiap hari.
Di lahan dan rumahnya di Blang Gele, Kecamatan Bebesen, Zaini sedang meneliti kopi dengan sistim potong cabang.
Setiap kopi yang baru ditanam, dibawah usia setahun akan selalu tumbuh dengan dua cabang.Salah satu cabangnya dipotong. Hal ini untuk hasilkan batang dan cabang kopi yang lebih besar dan kuat. Dengan buah yang banyak dan besar.
Menurut Zaini, setiap cabang baru tumbuh setiap satu bulan sekali. Umur kopi bisa dilihat dari berapa cabang yang tumbuh.
Lubang Angin/ rorak
Selain pemotongan cabang , Zaini juga membuat lubang angin atau rorak disamping pohon kopinya.
Lubang angin berpungsi untuk menampung sampah organik dari gulma kopi, kotoran hewan hingga sampah organik rumah tangga.
Banyak keuntungan kopi yang memakai lubang angin ini. Selain terpenuhinya kebutuhan oksigen di perakaran kopi, juga hasilkan pupuk organik.Lubang angin ini setiap tahunnya akan dipindah di sudut lainnya dari batang kopi.
Kepakaran Zaini soal kopi, membuatnya sering diminta menjadi guru tani bagi petani kopi di Tapanuli Utara.