Lihat ke Halaman Asli

Win Ruhdi Bathin

Petani kopi

Malio dan Zaini, Pembuat Ikon Kopi Gayo

Diperbarui: 14 Agustus 2020   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikon kopi Gayo karya Malio

Mereka yang Membuat Ikon Kopi Gayo

puluhan anggota DPRK dan bupati Aceh Tengah sudah berganti ayun. Tentu saja mereka orang hebat. Katanya sih orang pilihan. Katanya lho.

Orator ulung (bukan ulung lipah) , konseptor. Janjitor ( pandai berjanji. Tak harus ditepati). Belum tentu suka makan ketor (Luttawar food).

Dan tor tor lainya. Semuanya diatas kertas. Kertas putih lagi. Karena kalau kertas hitam, ngak terbaca.

Namun, hingga kini jajal ( hurup aslinya G, maksudnya gagal). Belum mampu membuat satu ikon kopi pun.

Kenapa harus ikon kopi?. Kasi tau ngak ya?. Begini. Kopi adalah napas ekonomi penduduk pegunungan ini.


Ikon kopi Gayo desain Malio

Dari dan dengan kopi, dengan ijin Allah. Warga Koding ini menumpukan keuangannya untuk hidup.Dari kopi, untuk asapi dapurnya. Beli beras, sandang panganlah. Sampai untuk menyekolahkan anaknya.

Beli mobil, buat rumah, nikah hingga naik haji, menyempurnakan Islamnya. Bahkan hasil  kopi beli kebun kopi lagi.

Kopi sumber utama uang untuk bertransaksi dan menyambung napas.

Bagi pemerintah daerah, yang berjanji dan bersumpah atas nama petani kopi , lebih hebat lagi.

Pemda, mengambil uang resmi dari kopi rakyat. Caranya, biar sah, eh legal, diberi nama retribusi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline