Premium Fee
Untuk Anak Petani Kopi Gayo
Lelaki gondrong ini datang kala pagi, setelah mengantarkan dua orang tuanya manasik umrah.
Penampilannya cuek. Beroblong, celana jin dan sendal. Begitulah kesehariannya. Kalangan pecinta alam dan aktivis mengenalnya dengan sapaan "Gembel". Ya, Gembel. Nama itu lebih lekat daripada nama aslinya, Sadikin. Sadikin Gembel.
Dibalik penampilan gembelnya, Aman Ipak ini, memiliki pemikiran mendalam serta visioner soal lingkungan dan kemanusiaan.
Gembel yang mahir berbahasa Inggris ini, pernah Malang melintang bekerja dengan lsm asing. Relasinya luas dan ide idenya cerdas dan berwawasan hijau.
Kecintaannya pada alam di Tanoh Tembuninya,diwujudkannya dalam Seladang Cafe.
Sebuah konsep hijau dimana para pecandu kopi minum langsung di kebun kopi. Konsep Gembel ini dibuat dengan konsep yang matang dengan persiapan beberapa tahun sebelum di buka.
Dan, konsep ini langsung boming paska launching . Antusias warga lokal dan asing begitu besar sehingga Seladang Cafe dipenuhi peminat wisata seperti ini. Minum kopi di kebun kopi.
Seiring waktu, Seladang Cafe maju pesat. Gembel terus membenahi diri dan peralatan. Jika dahulu, Seladang Cafe mengandalkan kopi Racik Manual, kini hampir semua peralatan minum kopi tersedia, sesuai keinginan tamu.
Varian menu kopi yang beragam kini dipadu dengan makanan khas Gayo bahkan menu asing. Salah satu menu makanan yang banyak dipesan adalah nasi goreng terasi.