Lihat ke Halaman Asli

Winbaktianur

UIN Imam Bonjol

Briket Arang Tempurung Ramah Lingkungan, Ekonomis dan Cuan

Diperbarui: 23 Mei 2024   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktek pembuatan briket arang tempurung kelapa (Dokpri)

Briket Arang Tempurung Ramah Lingkungan, Ekonomis dan Cuan

Oleh: winbaktianur

Akademisi Psikologi Islam UIN Imam Bonjol, penikmat wisata dan budaya, dan penggiat eco-enzyme

Email: winbaktianur1978@gmail.com

Kesempatan belajar pembuatan briket arang akhirnya kesampaian. Sudah sejak lama saya berkeinginan untuk belajar pembuatan briket ini. Selasa (22/5) lalu, bertempat di Laboratorium OTK gedung C kampus Politeknik ATI Padang jalan Bungo Pasang Kota Padang, saya tergabung dalam sesi dua, bersama peserta lain mengikuti pelatihan. Di mulai pukul 13.00-17.00 WIB, pelatihan dipandu oleh Khairul Akli, M.T dan Wildan.

Dalam pemaparannya, di awali dengan penjelasan mengenai briket arang adalah bahan bakar padat yang terbuat dari bahan organik terkompresi. Biasanya terbuat dari serbuk gergaji, tempurung kelapa, atau biomassa lainnya. Dibandingkan dengan kayu bakar, briket arang lebih ramah lingkungan karena terbuat dari bahan terbarukan dan emisi yang dihasilkan lebih sedikit. 

Briket arang ini menghasilkan gerakan solusi ramah lingkungan untuk kebutuhan bahan bakar., sehingga menjadi alternatif praktis dan tahan lama untuk kayu bakar dan batu bara tradisional. Pada pelatihan ini, khusus menggunakan tempurung kelapa.

Terdapat banyak manfaat briket arang ini, di antaranya ramah Lingkungan karena mengurangi emisian pencemaran udara dibandingkan bahan bakar lainnya misalnya bensin. Di samping itu, memiliki tingkat efisiensi yang tinggi karena menghasilkan panas lebih kuat  dibandingkan kayu bakar biasa dan juga dapat disimpan dalam waktu yang lama. Briket arang juga tahan lama dan merata jika dibandingkan dengan kayu bakar, serta menghasilkan panas yang stabil dan konsisten. Briket arang ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan dapur, seperti memasak, pemanas ruangan, dan bahkan untuk skala industri. Briket arang dibuat dari bahan baku yang sering kali dibuang, seperti serbuk gergaji dan tempurung kelapa, sehingga membantu mengurangi limbah dan meningkatkan nilai ekonomi bahan-bahan terbuang tersebut.

Tidak terlalu sulit untuk membuat briket arang tempurung ini, pada tahap awal pilih dan siapkan bahan-bahanbaku yang kering dan bersih. Pastikan bahan baku bebas dari kotoran, jamur, dan bahan lain yang dapat mengganggu pembakaran.  Tempurung kelapa kemudian dibakar dalam wadah tertutup hingga menjadi arang. Sangat disarankan dalam tong yang memiliki ventilasi kecil untuk mengurangi masuknya oksigen, sehingga arang dapat terbentuk dengan sempurna. Lanjutkan dengan menghaluskan arang  hingga menjadi bubuk halus. Selanjutnya lakukan pencampuran dengan menggunakan wadah. Tambahkan sedikit tepung kanji dan air sedikit demi sedikit sambil diaduk rata hingga adonan menjadi lembab dan bisa dicetak. Pastikan adonan tidak terlalu basah atau kering. Setelah adonan dirasa sudah menyatu, siapkan cetakan. Masukkan adonan ke dalam cetakan hingga penuh dan gunakan alat penekan supaya briket padat, terbentuk sempurna dan tidak mudah pecah. Setelah briket dikeluarkan dari cetakan, lanjutkan poenjemuran atau pengeringan menggunakan oven atau dijemur di bawah sinar matahari langsung selama beberapa hari.

Setelah benar-benar kering,  simpan di tempat yang kering dan terhindar dari air agar kualitas briket tetap terjaga. Briket arang tempurung kelapa ini selain dapat digunakan sendiri juga punya peluang besar meraup cuan. Harga jual termurah sebesar Rp.5000/kg.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline