06.10 Waktu Mesir, Beraneka bentuk wajah dari berbagai negara tampak lalu lalang di Cairo International Airport.
Pagi itu, tubuhku mulai menyesuaikan diri dengan panasnya cuaca Mesir. Aku yang dilahirkan di pelosok desa dengan himpitan lembah-lembah pegunungan mulai merasakan sungguh nikmatnya menyesuaikan diri dengan cuaca negara orang.
"Marhaban bikum faa misr Shelomita" sambut Kak Maja di bandara.
"Syukron Kak Maja" Jawabku dengan senyum dan tertunduk malu-malu.
Kak Maja merupakan kakak tingkat ku di Madrasah Aliyah, dari berbagai deretan prestasi yang diraih Kak Maja mendapatkan beasiswa kuliah di Universitas Al Azhar.
"Kamu sehat Shel?" dengan tatapan anggun dan senyum manis Kak Maja kembali bertanya.
"Alhamdulillah, Sehat Kak" jawab lirihku sambil malu-malu.
Dari kecil aku tidak mudah berkomunikasi dengan orang yang baru aku kenal. Walaupun Kak Maja kakak tingkatku, tetapi kami belum pernah saling kenal.
"Shel, habis ini kita tidak langsung ke penginapan ya. Kakak akan ajak kamu menikmati Hawawshi" Sambil berjalan, Kak Maja mengajakku.
"Apa itu Kak?" Jawabku penuh semangat yang mulai penasaran.
"Makanan khas mesir, bentuknya itu roti pipih berisi daging cincang yang dipanggang hingga renyah berwarna kecoklatan" Kak Maja sambil tersenyum menjelaskan.