Lihat ke Halaman Asli

Winarto SPd

Guru Bahasa Indonesia

Sepotong Hadiah untuk Shelomita

Diperbarui: 18 Juli 2024   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Asholatu Khairum Minannaum, lafadz adzan memantik badanku untuk beranjak dari ranjang.  Pagi dengan selimut dingin itu, tubuhku mulai bercengkrama dengan air wudhu. Pikiran kalut mulai ku hiraukan.

"Allahuakbar" Takbiratul Ihram dalam subuhku membangkitkan api dalam dada, jiwa yang ciut atas ketidakadilan dunia mulai sirna. Aku benar-benar merasakan maha besar Allah hadir memelukku penuh tenang. 

Lepas subuh, aku kembali hidup layaknya anak biasa. Merapikan buku-buku dalam tas untuk tandang ke madrasah. 

"Selamat pagi Shelomita" senyum sapa teman-teman di gerbang madrasah saat kami berjumpa. 

"Pagi juga" saut penuh senyum semangatku untuk teman-teman yang menyapa.

Hari ini pengumuman kelulusan madrasah aliyah, Siswa-siswi merasakan dag,dig,dug bak marching band berirama di dadanya.

Bagaimana tidak, Pak Suyoto Kepala Madrasahku pernah bilang entah itu benar ataupun tidak, bahwa dua anak infonya tidak lulus.

"Ah, lulus-lulus nggak mungkin nggak lulus" Rania dengan senyum sambil jalan menyenggol ku. 

"Amin ya rabbal alamin Ran" sahutku dengan tawa. 

Pukul 10:00 WIB siswa-siswi diminta berkumpul di lapangan upacara. Stand mikrofon perak dengan logo kebesaran madrasah tertancap di tengahnya. Ustadz-Ustadzah panggilan guru-guru ku ikut berbaris juga. 

Tatapanku kembali kosong, benakku kembali bertanya-tanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline