Lihat ke Halaman Asli

Winarto SPd

Guru Bahasa Indonesia

Ritual Jamas Diri di Bulan Suro

Diperbarui: 5 Juli 2024   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://png.pngtree.com/png-vector/20190926/ourlarge/pngtree-yoga-healthy-meditation-png-image_1741489.jpgInput sumber gambar

Bulan suro atau yang dikenal dengan bulan muharram memiliki banyak sekali keistimewaan. Bulan yang mengandung peristiwa penting dalam islam ini juga terdapat kearifan-kearifan lokal yang dikenal masyarakat jawa. Masyarakat jawa memaknai bulan suro sebagai bulan tirakatan. Banyak ilmu-ilmu kejawen di bulan ini yang dipelajari dan ditirakati.

Masyarakat jawa masih tampak melestarikan prosesi-prosesi kebudayaan kejawen di bulan suro ini. Mulai kungkum di sumber mata air, puasa atau tirakat berbagai model, jamas pusaka, bancaan (selametan), dan lain sebagainya. Momen bulan suro yang memiliki segudang keistimewaan bisa kita jadikan momentum merefleksikan diri melalui ritual Jamas Diri.

Ritual Jamas Diri

Ritual dengan istilah umum yang sudah diketahui merupakan rangkaian kegiatan yang berupa gerakan, nyanyian, doa, dan bacaan, yang dilakukan secara sendirian maupun bersama-sama dengan berbagai perlengkapan. Ritual yang satu ini merupakan kegiatan yang bisa kita lakukan untuk diri sendiri melalui prosesi Jamas Diri.

Jamas atau jamasan banyak diketahui masyarakat merupakan prosesi mencuci yang biasanya diterapkan dalam hal mencuci pusaka ritual kali ini berbeda, jamasan dilakukan untuk mencuci diri sendiri.

Tidak selamanya kotoran-kotoran yang melekat pada diri sendiri bisa dibersihkan dengan mandi dan ditutupi wewangian parfum yang dimiliki. Tidak menutup kemungkinan kotoran tersebut sudah menjalar dan mengalir di aliran darah yang berkerak di dinding-dinding tubuh kita sehingga memunculkan efek buruk dalam kelangsungan hidup.

Pada ritual jamas diri ini jika diterapkan secara sungguh-sungguh maka dampak positif pada diri sendiri bisa dirasakan. Berikut tiga langkah ritual jamas diri yang bisa dilakukan:

  • Diam tetapi berkomunikasi

Langkah yang pertama ini, istirahatkan tubuh kita bisa dengan duduk atau sambil tiduran. Mulai satukan hati dan pikiran dan berkomunikasilah kepada diri sendiri. Keluarkan pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri seperti, "Sudah banyakkah dosa ku? Siapa saja ya, yang hatinya terluka atas tutur kata ku? Manfaat apa ya, yang sudah saya berikan ke sesama? dan lain sebagainya.

Melalui langkah yang satu ini, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh penghayatan maka komunikasi satu arah ini akan menjadi dua arah. Tubuh melalui hati dan pikiran akan memberikan jawaban. Kita akan dituntun dengan berbagai hal yang sudah terjadi pada diri sendiri bagaikan diputarkan rekaman-rekaman kejadian selama perjalanan hidup.

  • Meminta juga memberi

Setelah langkah pertama dilakukan, hasil-hasil yang didapatkan bisa diperbaiki dengan langkah yang kedua ini. Penyesalan atas dosa-dosa yang keluar atas jawaban diri sendiri bisa kita mohonkan pengampunan.

Perbaiki ibadah, meminta pengampunan sang pencipta, meminta maaf kepada orang tua dan orang di sekitar kita, serta tidak lupa memberi maaf atas dosa-dosa orang lain yang mungkin memunculkan dendam pada diri sendiri.

Langkah yang kedua ini jika dilakukan secara baik dan penuh keikhlasan, maka manfaat positif bisa diterima. Hati menjadi lega, langkah serasa mudah, bahkan pintu-pintu rizki yang terlihat tertutup mulai terbuka.

  • Bangun dan jalan penuh kewaspadaan

Setelah dua langkah sebelumnya dilaksanakan dengan baik, maka untuk langkah yang satu ini lahirkan kembali diri sendiri yang siap untuk jalan menata masa depan yang diselimuti kebaikan.

Cita-cita masa kecil yang masih tertidur dan harapan-harapan yang dulunya terkubur, bisa dicoba kembali untuk diperjuangkan. Semua hal yang dimiliki bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kebaikan, tetapi juga harus mewaspadai diri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

Momentum bulan suro melalui ritual jamas diri yang juga bisa dilakukan pada bulan-bulan lain secara rutin memiliki banyak manfaat. Manfaat utama yang bisa diambil dapat menjadikan pribadi dewasa dalam berfikir dan bertindak. Pribadi yang hidup dan berjalan atas kehati-hatian sebagai upaya untuk meminimalisir kesalahan dengan sesama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline