Lihat ke Halaman Asli

Winarto SPd

Guru Bahasa Indonesia

Peran Lembaga Pendidikan Upaya Menyelematkan Nyawa Kedua (Data) Manusia

Diperbarui: 4 Juli 2024   16:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Akhir-akhir ini kita kembali dihebohkan dengan serangan ransomware di Pusat Data Nasional. Sebelumnya berita tentang data pemilih yang bocor dari web KPU juga diberitakan. Bahkan 204 juta data pemilih di negara ini diperjual belikan peretas. Mulai tahun 2020 sampai saat ini, kita dipertontonkan pemberintaan terkait kebocoran data WNI dari berbagai instansi.

Pentingnya Jaga Data, kesadaran dalam hal itu sudah dimiliki warga di negara ini. Mulai menjalankan verifikasi dua langkah, menyimpan pasword ditempat seaman mungkin, bahkan phobia memberikan data kesembarang orang sudah dilakukan.

Data saat ini menjadi nyawa ke dua umat manusia. Era kemajuan yang apa-apa serba teknologi semua orang memiliki data. Penipuan, pencurian, bahkan kriminalitas berbasis teknologi makin kesini sering kita jumpai.

Hal tersebut seharusnya memantik lembaga-lembaga pendidikan di dunia informatika untuk menggaungkan kembali penanaman karakter pada anak didiknya. Memang kejahatan datang karena adanya kesempatan, tetapi menyemai bibit terbaik sejak dini akan menghasilkan panen yang berkualitas.

Lembaga Pendidikan dan Keamanan Data

Lembaga pendidikan yang bergelut di bidang teknologi, disamping keahlian teknologi yang ditanamkan penguatan pendidikan karakter harus diterapkan. Lulusan yang nantinya lahir agar menjadi keamanan-keamanan baru di negara ini.

Ahli-ahli IT yang dilahirkan berbekal karakter luhur yang dimiliki akan memiliki kepekaan sosial dengan tidak menyalahgunakan ilmunya untuk kejahatan. Mereka dengan bekal ilmu dan karakter baik akan menjadi pagar-pagar baru di sekitar kita. Mulai dengan keluarga, saudara, dan tetangga disekitarnya, mereka akan menularkan tips-tips keamanan data dan penyelamatan data jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Jika hal tersebut bisa terjadi, lambat laun negara ini kecil kemungkinan timbul kejadian serupa. Ruang-ruang teknologi akan diisi ahli yang bahu membahu memajukan teknologi dengan mempersempit ruang kejahatan. Mereka dengan ilmu yang dikuasai bisa berperan menjadi tentara cadangan untuk melindungi kejahatan teknologi dari luar.

Manusia yang menciptakan teknologi, manusia lah yang bisa mengendalikan dampaknya. Tidak ada manfaatnya saling menyalahkan. Gotong royong dengan kesadaran perlindungan diri, kesadaran menolong sesama, dan kesadaran menyelamatkan hal yang sudah terjadi menjadi kunci aman nya perkembangan teknologi di negeri ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline