Lihat ke Halaman Asli

Winarto SPd

Guru Bahasa Indonesia

Warung Kopi Hadir sebagai Terminal Informasi

Diperbarui: 2 Juli 2024   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung kopi di Pasar Tengah, tepian Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, yang berdiri sejak 1970-an. (KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA)

Tahukah kamu, kalau hanya dengan lima ribu rupiah kamu bisa akses informasi terkini?

Hanya dengan membeli secangkir kopi seharga lima ribu rupiah kamu bisa menikmati informasi terbarukan.

Warung kopi di desa dengan berbagai latar belakang profesi pelanggan selalu menghadirkan informasi terbarukan.

Beda sekali dengan lapak-lapak sayuran, pelanggan yang didominasi ibu-ibu lebih sering bertukar informasi bertajuk gosip belaka. 

Warung kopi di desa-desa tidak hanya diisi minuman dan gorengan, bahkan politik, ketahanan pangan, stabilitas ekonomi turut dijajakan.

Bertukar informasi dengan penyampaian sederhana, saling tertawa, bahkan debat panas turut menghiasi.

Warung kopi di desa yang didominasi pelanggan kelas menengah ke bawah, selalu ada saja yang dibicarakan.

Berbicara politik

Pada tahun politik seperti saat ini, mulai pemilu dan pilkada semua lapisan masyarakat membicarakannya.

Pelanggan warung kopi desa tidak kalah juga membicarakan politik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline