[caption id="attachment_176194" align="alignnone" width="640" caption="Pintu gerbang utama Keukenhof; foto dokumentasi pribadi"][/caption]
Keukenhof: the Garden of Europe
Kisah persahabatan Geng Aagaban yang dimotori oleh Lintang, Wicak, Daus, Geri dan Banjar di buku Negeri van Oranje berlatang belakang cerita di sebuah taman bunga yang dikenal dengan Keukenhof. Taman bunga ini dikenal sebagai the Garden of Europe sebab merupakan taman bunga terbesar di dunia yang terletak di Lisse, South Holland. Keukenhof adalah salah satu tujuan wisata yang terkenal di Negeri Belanda sejak 60 tahun terakhir ini. Taman dengan luas sekitar 32 ha ini terdapat 7 juta bunga yang ditanam dengan menggunakan tangan dan sekitar 4,5 juta merupakan bunga tulip dengan 100 varietas yang berbeda. Jadi bisa dibayangkan bagaimana indahnya Taman Bunga Keukenhof. Jika dilihat dari atas, taman itu bak sebuah permadani raksasa yang berwarna-warni nan mempesona.
Taman bunga yang mendapat predikat sebagai Europe's most valued attraction ini telah dikunjungi oleh lebih dari 44 juta pengunjung dalam 60 tahun terakhir. Tiap tahun, yaitu saat musim semi tiba, ribuan orang dari berbagai penjuru dunia datang mengunjungi Taman Bunga Keukenhof. Pada tahun 2012 ini, Taman Bunga Keukenhof dibuka sejak 22 Maret 2012 hingga 20 Mei 2012. Berbagai macam acara dan kegiatan diselenggarakan di sana. Pengunjung tidak saja disuguhi keindahan taman bunga, tetapi mereka juga bisa menikmati parade bunga yang dilaksanakan pada tanggal 21 April 2012 serta beberapa aktivitas budaya lainnya.
[caption id="attachment_176195" align="alignnone" width="640" caption="Tema Keukenhof 2012 Poland Heart of Europe; foto dokumentasi pribadi"]
[/caption]
Secara resmi, Taman Bunga Keukenhof dibuka pada hari Rabu 21 Maret 2012. Pada upacara pembukaan itu, turut hadir istri Presiden Polandia, Mrs Anna Komorowska. Poland - Heart of Europe" menjadi tema Taman Bunga Keukenhof tahun 2012 ini. Mozaik bunga Frédéric Chopin, komponis yang lahir di Polandia, menjadi salah satu tontonan unggulan dan kebanggaan yang bisa ditemui di Keukenhof tahun 2012. Dengan daya tarik yang ditawarkan, rombongan Perhimpunan Pelajar Indonnesia di Groningen bersama-sama datang menikmati keindahan Taman Keukenhof tahun 2012 ini. Dengan menyewa bus, tidak kurang dari 80 orang pelajar dan masyarakat Indonesia di Groningen berangkat dari Groningen Centraal Station pukul 07.00 menuju ke Keukenhof pada hari Sabtu 21 April 2012. Hari tersebut bertepatan dengan parade bunga di Keukenhof.
[caption id="attachment_176196" align="alignnone" width="595" caption="Info tiket Keukenhof 2012 www.keukenhof.nl"]
[/caption]
Jika tidak menyewa bus, para pengunjung Keukenhof biasanya harus pergi ke Bandara Schipol atau Leiden Centraal Station. Di sana, para pengunjung bisa langsung membeli tiket kombinasi yang mencakup tiket bus dan tiket masuk Keukenhof sebesar 21 Euro untuk orang dewasa, 11 Euro untuk anak-anak dan 18 Euro untuk mereka yang sudah berusia lebih dari 65 tahun. Rincian harga tiket masuk dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Tiket masuk tersebut dapat dibeli secara online atau di loket-loket yang ada di Keukenhof. Biasanya, harga tiket online lebih murah jika dibandingkan dengan harga tiket di loket. Selain itu, kelebihan membeli tiket online adalah pengunjung tidak perlu mengantri panjang.
The most photographed place in the world
Bus melaju dengan kencang menyusuri jalan bebas hambatan. Langit Groningen sejauh mata memandang tampak hitam. Hujan rintik-rintik mulai membasahi bumi. Prakiraan cuaca juga mengatakan bahwa akan berpeluang turun hujan di hampir seluruh wilayah Belanda. Beberapa peserta wisata bersama ke Keukenhof sudah merasa cemas dengan prakiraan cuaca tersebut.
Butuh waktu sekitar 2,5 jam perjalanan dari Groningen ke Keukenhof. Akhirnya, bus pun memasuki pelataran parkir. Di sana, sudah banyak bus dan mobil sudah terparkir dengan rapi. Para pengunjung sudah berdatangan dan berduyun-duyun menuju pintu masuk Keukenhof. Setelah menunggu beberapa saat, panitia wisata bersama PPI-Groningen membagikan tiket masuk ke semua peserta. Cuaca memang sedikit tidak bersahabat. Saat antri di hoofdingang, hujan sudah mulai turun. Para pengunjung mulai membuka payung mereka atau mengenakan mantel hujan. Pengunjung yang tidak membawa payung atau mantel hujan dengan terpaksa mencari tempat berteduh dan menunggu sambil berharap hujan cepat reda.
Mendengarkan percakapan para pengunjung yang menggunakan beragam bahasa, mengindikasikan bahwa mereka datang dari berbagai negara. Taman bunga Keukenhof memang memberi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan tidak saja pelancong lokal Belanda, tetapi juga wisatawan luar negeri. Sesaat sebelum memasuki taman, para pengunjung bisa mengamati sebuah pemandangan yang sangat indah. Bak permadani, bunga tulip dengan berbagai macam warna terbentang luas di sebuah ladang.
[caption id="attachment_176197" align="alignnone" width="640" caption="Permadani Bunga di Keukenhof; foto dokumentasi pribadi"]
[/caption]