Lihat ke Halaman Asli

winarti kinasih

Mahasiswa/Universitas Negeri Surabaya

Perkembangan Moral AUD Menurut Teori Teori

Diperbarui: 26 Desember 2023   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini dibuat oleh Alya Rahma dengan NIM 23010684146

Dalam era yang penuh dengan tantangan dan perubahan cepat, perkembangan moral anak usia dini menjadi perhatian utama. Bagaimana nilai-nilai dan etika yang ditanamkan pada anak sehingga membentuk karakter ketika mereka dewasa. Artikel ini akan menjelajahi peran penting orang tua, pendidik, dan lingkungan sekitar dalam membentuk moralitas anak-anak.

Perkembangan moral pada anak usia dini sering dilihat melalui teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh seperti Jean Piaget dan Lawrence Kohlberg.

Piaget berpendapat bahwa kemajuan anak-anak melalui tahap-tahap perkembangan moral, dimulai dengan moralitas heteronormatif di mana aturan-aturan dianggap mutlak, hingga  mencapai tingkat moralitas otonom di mana mereka memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai moral.

Di sisi lain, teori Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi enam tahap: pra-tradisional, konvensional, dan pasca-tradisional.

Hal ini menunjukkan bahwa pemikiran moral anak sedang berubah dari orientasi yang egois menjadi kemampuan  memahami dan menerima prinsip-prinsip moral yang lebih abstrak. Dalam konteks ini, eksternal yang mengarah pada penerapan teori-teori perkembangan moral pada perkembangan anak usia dini, sekaligus mengidentifikasi cara-cara penerapan teori-teori tersebut dapat membantu  memahami jalur-jalur perkembangan moral pada anak usia dini.

Beberapa cara untuk membantu tahapa, misalnya melalui pendekatan yang menyenangkan, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mengenali aturan-aturan sosial yang sederhana, mengembangkan empati, dan memahami konsep keadilan.

Pada tahap awal, pendekatan Piaget terhadap moralitas heteronormatif dapat diterapkan dengan memberikan aturan yang jelas dan mengajarkan konsekuensi jika melanggar aturan tersebut.

Pada tahun-tahun berikutnya, ketika anak-anak memasuki tahap moralitas otonom, penting untuk memberi mereka ruang untuk berpikir secara mandiri dan mengembangkan prinsip-prinsip moral mereka sendiri.

Penerapan teori Kohlberg dapat dicapai dengan memberikan anak situasi moral yang mendorong pemikiran abstrak dan pemahaman konsep moral yang lebih kompleks.

Membahas dilema moral secara terbuka membantu anak mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai dan norma sosial.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline