Lihat ke Halaman Asli

Politik Minyak Vs Politik Beras

Diperbarui: 6 Maret 2024   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalana X Pins

SIA-SIA 

Ketika takdir mengajak ngopi
Duduk berdua di warung kopi terdekat
Tidak pernah berniat untuk bersengaja
Karena takdir yang meminta

Berkenalan dengan orang-orang baru
Dari hedonis hingga yang serba pelit
Kopiku masih mengepulkan harapan
Mengisyaratkan panasnya persaingan

Semangkuk mie menggoda imanku
Tidaklah bagus untuk lambungmu
Bahkan kopi di hadapanmu kini tak bisa membuatmu tersadar dari dunia
Hanya untuk menutup gengsi karena hujan memaksa berteduh

TV yang menggantung di sudut warung menampilkan berita
Setelah minyak goreng mahal yang lain ikut-ikutan
Aku kira hanya anak remaja saja yang tidak ingin ketinggalan trend
Lagi-lagi ada yang menggoda iman, si bibi terus menawarkan dagangan

Sudah terlalu lama aku duduk menghalangi para bapak, tapi tidak beli sebanyak mereka
Terpaksa membungkus beberapa biji gorengan
Sampai rumah akan diomeli emak
Tapi takdir kembali meneruskan ceritanya, kini iklan baris tidak lagi memilki peran

Wajah-wajah yang sudah tidak good looking terkena minyak
Berita-berita yang panas soal minyak ditimpali minyak dingin yang sudah jelantah
Percumalah mereka menjadi orang
Jika pada akhirnya menjadi pembungkus gorengan

Penutup orang mati
Pembungkus baju
Alas dagangan
Dan kertas kado, kemudian menjadi baju (di pameran)


Mereka tak pernah marah, entah tak punya kelompok untuk bersuara?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline