Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Iya

Diperbarui: 4 September 2021   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yandex.ru

Mencoba 'tuk peka
Jalani semua ini, rasa ini yang mungkin tak harus dijelaskan lagi
Kau takut akan sebuah penolakan dan beban
Aku pun sadar akan banyaknya kekurangan


Akankah satu itu menyatukan kita yang tak pasti?


Rindu selalu mengirimkan pesannya, aku butuh kamu
Begitu sebaliknya kau selalu mencari hadirku
Terkadang hati lelah menunggu dan menerka
Tapi kau pantas untuk ada


Masihkah aku bisa melewatinya?


Harimu tetap sama, tanpa atau adanya aku
Alarm itu kau pilih untuk pengandaian
Hujan angin, musim berganti
Kita masih nikmat dengan secangkir kopi susu yang kemarin


Sungguh candu, hati berhasil mematahkan logika
Selamat datang cinta, kini kau diizinkan menetap
Jangan menoreh luka
Jangan lupa jika hilang beri berita.

Cihaurbeuti, 18 Agustus 2021

"Kalau kamu tidak percaya cinta, jangan jadi pengkhianat. Jadilah orang yang tepat untuk cinta yang Random."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline