Lihat ke Halaman Asli

Lelaki Kurus di Perantauan

Diperbarui: 1 Februari 2019   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Anggap saja perlakuan jahat merekalah yang menjadi mantra kita kembali untuk meraih mimpi, walau luka tetap meneteskan darahnya"

Langit tak pernah meminta hal aneh selain senyuman

Begitu dengan Matahari, ia sekali pun tidak mengetuk pintu karena kehausan

Nyaman, walau hujan dan petir bermain di dalam kaca

Unik memang, mengapa (saat) mereka begitu rusuh atas nama makhluk Tuhan

Mengikuti ke mana wajahnya menyapa, lusuh

Seakan inilah yang wajar bagi mereka

Tolong mengerti, ada yang lebih rapuh di dalam sana

Biarkan diam dan perginya yang menjadi jawaban

Meluapkan semua emosi dengan tak lagi bersua, sesaat

Meski lelah, dan legam duka sang sepi diredam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline