Lihat ke Halaman Asli

Terimakasih, Teman Bus

Diperbarui: 9 Juli 2023   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar:dokumen pribadi

Perjalanan Bandar Lampung Bandung berjalan dengan lancar tanpa suatu kendala apapun. Hanya saja memasuki kota Bandung terjadi kemacetan namun tidak begitu parah di tetap berjalan dengan kecepatan rendah.

Menjelang pukul 11.00 pagi tampak tulisan besar di sudut jalan, "Leuwipanjang".

Tak lama berselang bus berbelok ke kiri memasuki sebuah terminal. Setelah aku turun lalu melihat tulisan besar di tembok terminal Leuwipanjang.

Aku berjalan lurus ke dalam,  seraya menyapu seluruh penjuru mencari tulisan Toilet.

Usai menyelesaikan hajat aku kembali ke lobby utama terminal, ada dua buah eskalator ke lantai 2, sampai di atas, terdapat beberapa anjungan untuk membeli tiket ke berbagai kota di pulau Jawa.

Hasil browsing sebelumnya ada layanan bus dalam Kota ala Trans Jakarta, Trans Bogor dan juga Trans Jogja, khusus di Bandung layanan ini bernama "Teman Bus".

Aku mengambil antrian untuk naik ke bis, antrian agak tersendat karena ada calon penumpang mengalami kendala saat akan melakukan pembayaran. Maklum saja pembayaran hanya dapat dilakukan menggunakan aplikasi QRIS dan e-money.

Bus bergerak menyusuri rute Leuwipanjang-Dago, lalu turun di depan rumah sakit Rumah Sakit Santo Borromeus, jalan Juanda. 

Aku berjalan menyusuri trotoar, tampak beberapa penjual aneka makanan khas Bandung.

Di sudut jalan tampak sebuah menara, Masjid Salman ITB, mengikuti panduan google map aku belok kiri setelah 200 meter, disebelah kanan tampak sebuah penginapan, "Wisma Dago". 

"Selamat siang, pesanan kamar atas nama Yono," kata pada resepsionis yang bertugas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline