Lihat ke Halaman Asli

Winarno Abdullah

Guru MTsN 1 Bandar Lampung gemar menulis

Silaturahmi dan Doa di Grup Keluarga Mbah Wongso

Diperbarui: 12 Maret 2024   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Di dalam grup keluarga Mbah Wongso, hubungan antara anggota keluarga sangat erat. Sukono, anak dari Mbah Wongso, menjadi tokoh yang aktif dalam menyatukan keluarga melalui pesan-pesan di grup. Pada tanggal 4 Maret 2024, Sukono mengingatkan anggota keluarga untuk berdoa pada saat nyadran di makam Grogolan, mengingatkan semua untuk mendoakan Mbah Wongso, kakung, putri, anak, dan cucu yang telah meninggal. Berbagai respons datang dari anggota keluarga, menunjukkan kebersamaan mereka dalam menjaga tradisi dan saling mendoakan.

Pesan-pesan informal juga turut menyelimuti suasana di grup. Cak Narto, salah satu anggota, mengirimkan pesan dengan bahasa yang santai namun penuh keakraban, menggoda tentang keinginannya untuk memperoleh ngapura yang besar. Respons positif dari anggota lain, seperti Sumarno dan Iswahyuningsih, menunjukkan bahwa humor dan keakraban tetap terjaga di dalam keluarga.

Ketika bulan Ramadan tiba, anggota keluarga tak lupa saling mengucapkan selamat dan memohon maaf satu sama lain. Iswahyuningsih bahkan menyampaikan permohonan maaf atas kesalahpahaman terkait rambutan yang diambilnya, menunjukkan sikap saling memaafkan dan berbagi keakraban di antara mereka.

Keseluruhan interaksi di dalam grup keluarga Mbah Wongso mencerminkan hubungan yang hangat, penuh canda tawa, serta kebersamaan dalam menjaga tradisi dan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat.

Mbah Wongso Anak-anak: Bapak Sutarno, Bapak Sukardi, Bapak Mitro (alm), Ibu Warsinem
dan Bapak Sukono.

Bapak Sutarno anak-anak: Mas Budi (Boyolali), Mas Tri (Semarang), Mas Joko (Wonosobo), Mas Win (alm) (Kertonatan), dan Mbak Eny (Demak)

Bapak Mitro (alm)anak-anak : Alm. Haryono, Winarno, Ismiyatun, Widiriyanto, Sunarto dan
Nur Wijayanti. Semua sudah berkeluarga dan memiliki keturunan, Alm. Haryono Anak-anak: Rahmatunnisa (Anis) X Arif dan Najib Darmawan (Najib). Winarno, Anak-anak: Fathi Hisyam Panagara dan Salsadila Adha Putri. Ismiyatun, Anak-anak: Ridho (3 anak), Shinta, Jingga.
Widiriyanto, Anak-anak: Febri dan Aisyah. Sunarto, anak: Chandra. Nur Wijayanti, anak-anak: Rafa.

Bapak Sukardi anak Iswahyuhningsih


Ibu Warsinem dan Bapak Warji anak-anak: Sumarno, Sumarni, Wardiyo, Maryono, Winarsih.
Sumarno, anak: Mulyati. Sumarni, Anak-anak: Onita Ulfa Nur Laili, M. Bagus Prambudi. Maryono, anak-anak: M. Abdul Azis, Bayu dan Nuri. Winarsih, anak-anak: Arjun Budiawan,
Aprilia Anggraini

Bapak Sukono, anak-anak: Bhekti Wiyoto, Agung Supriyato, Puji Rahayuningsih, Kusnatul Wardati dan Nugroho Catur Prasetyo.

Dalam keluarga besar Mbah Wongso, kebersamaan dan kekuatan keluarga terpancar melalui silsilah yang beraneka ragam. Dimulai dari Mbah Wongso sendiri, ia memiliki lima orang anak yang menjalin hubungan yang erat, tidak terkecuali dengan cucu-cucunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline