Lihat ke Halaman Asli

Winarno Abdullah

Guru MTsN 1 Bandar Lampung gemar menulis

Tes Masuk Pendidikan Profesi Apoteker

Diperbarui: 14 Januari 2024   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari itu, Dila penuh semangat mendaftarkan diri untuk mengikuti tes masuk pendidikan profesi apoteker di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Impiannya untuk menjadi apoteker semakin mendekat, dan tes kesehatan menjadi langkah awal yang harus dijalani.

Dila tiba di Rumah Sakit Jiwa Daerah, tempat yang telah ditunjuk untuk mengikuti tes kesehatan. Setelah melakukan pendaftaran, Dila menjalani serangkaian pemeriksaan yang mencakup fisik dan mental. Dokter yang ramah menjelaskan setiap tahap pemeriksaan dengan seksama. Proses tes kesehatan berlangsung lancar, dan Dila merasa lega selesai mengikuti serangkaian pemeriksaan yang menguji kesehatannya.

Namun, setiap langkah menuju impian tidaklah gratis. Dila harus membayar biaya tes kesehatan sebesar 290 ribu rupiah. Meskipun merupakan suatu pengorbanan, Dila merasa bahwa ini adalah investasi untuk masa depannya.

Setelah hasil tes kesehatan keluar dan dinyatakan sehat, Dila kemudian melanjutkan proses pendaftaran ke Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Ia mengumpulkan berbagai dokumen yang diperlukan, termasuk hasil tes kesehatan. Biaya pendaftaran ke universitas tersebut sebesar Rp 250 ribu, sebuah nominal yang dianggapnya sebagai investasi untuk membangun karirnya di bidang farmasi.

Dila menyadari bahwa perjalanan ini mungkin tidak mudah, tetapi ia yakin bahwa setiap langkah yang diambil akan membawanya lebih dekat kepada impian untuk menjadi seorang apoteker. Ia berkomitmen untuk belajar dengan tekun dan berusaha semaksimal mungkin agar dapat lulus seleksi masuk dan mewujudkan cita-citanya. Dila menatap masa depannya dengan penuh harap, siap menghadapi setiap tantangan yang mungkin muncul dalam perjalanan menuju pendidikan profesi apoteker yang diimpikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline