Mbah Uti, begitu panggilan akrabnya. Tak lama setelah Mbah Kung wafat, kondisi kesehatan beliau menurun, sempat beberapa kali keluar-masuk ICU Rumah sakit daerah Sidoarjo, Jawa Timur.
Mbah Uti dan Mbah Kung menghabiskan masa produktifnya di Lampung, sempat tinggal di Sidomulyo, Lampung Selatan dalam kurun waktu cukup lama, setelah anak-anaknya Romlah, Irum, Upir dan Adit, butuh pendidikan lebih lanjut mereka mencari penghidupan di Kota Bandar lampung, tepatnya di Jalan Danau Singkarak, kalo dulu dekat dengan bimbingan belajar Radian Exact. Usai melaksanakan umroh pada tahun 2018, mereka kembali menetap di desa Tempel, Gempol, Sidoarjo, Jawa Timur, dan tetap aktif menjalankan usaha di bidang garmen.
Romlah telah menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (UIN Raden Intan Lampung), Irum dan Upir menyelesaikan pendidikan SMK dan langsung kerja di perkapalan. Irum memutuskan berhenti dari kegiatan melautnya dan menikah, saat ini menjalankan bisnis garmen. Upir tetap bekerja di perusahaan kapal laut dan saat ini menetap di Kalimantan Timur.
Beberapa kali Romlah yang mendapatkan amanah sebagai Plt Kepala MTsN 1 Bandar Lampung, pulang ke Sidoarjo karena sang ibu dirawat, Kamis dini hari tadi Sang Ibu telah dipanggil oleh Allah SWT. Beliau adalah sosok pekerja keras dan ulet. Beliau memiliki keterampilan di bidang kuliner antara lain soto dan sate. Romlah mewarisi keterampilan beliau di bidang kuliner ini. Selamat Jalan Mbah Uti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H