Lihat ke Halaman Asli

Winarno Abdullah

Guru MTsN 1 Bandar Lampung gemar menulis

Mengenal Transaksi Tunai dan Non Tunai

Diperbarui: 6 November 2023   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panggung Utama OTN 2023 di Indocomtech (Dokumen Pribadi)

Saat ini kita berada di masa transisi antara penggunaan uang cash dan cashless. Dalam perjalanan menuju Bumi Serpong Damai (BSD), dalam rangka mengikuti kegiatan Olimpiade TIK-Informatika Nasional (OTN) 2023 di Arena Indocomtech 2023 hal 7, ICE, BSD, Tangerang, Banten, 25-27 Oktober 2023. Penulis harus menggunakan dua cara pembayaran yaitu cash dan cashless. 

Perjalanan dari rumah menuju ke agen bus yang berada di area Kampus Itera dapat ditempuh menggunakan moda angkutan online dan pembayaran dilakukan secara cashless. Nah setiba di lokasi agen bus, suasana tampak gelap, rupanya area ini tengah terdampak kegiatan perbaikan jalan sehingga agen bus yang semula berada di area masjid raya Airan, berpindah ke ujung jalan dekat pintu masuk tol kotabaru. 

Nah, penambahan ongkos online harus dilakukan secara cash, demikian juga harga tiket bus menuju Pelabuhan Bakauheni harus dibayar secara tunai (cash).

Selanjutnya untuk mendapatkan tiket penyeberangan menuju Merak, menggunakan Ferry harus membeli tiket secara online menggunakan aplikasi Ferizy, pesan tiket kapal ferry muda, aman dan cepat, Ferizy Naik Ferry , Easy. Setelah tiba di Merak kita dapat meneruskan perjalanan menggunakan layanan Bus yang harus dibayar dengan tunai (cash), atau menggunakan kereta api dengan membeli tiket melalui aplikasi KAI Access dengan tarif Rp 3.000 (tiga ribu rupiah) saja sampai di stasiun Rangkas Bitung. Lalu berpindah menggunakan layanan KRL dari Rangkas Bitung menuju ke stasiun Cisauk dengan Tarif Rp 6.000 (enam ribu rupiah) yang dapat dibayar menggunakan e-money atau layanan market place ticketing. 

Salah satu layanan mushola mobile, menerima infaq melalui QRIS (dokumen pribadi)

Hanya saja penulis tidak menggunakan layanan kereta api, melainkan naik bus Kampus Rambutan dan turun di Kebon Nanas, dengan tarif Rp 30.000 (tiga puluh ribu rupiah) dibayarkan secara tunai (cash). 

Selanjutnya dari Kebon Nanas naik angkutan kota Angkot Kijang berwarna hijau, turun di lampu merah, Jerman (sekarang plasa telkom). Lalu menggunakan angkutan ojek online menuju ke lokasi acara di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. 

Bersama sesepuh KOGTIK PGRI Om Jay dan Pak Bambang (Dokumen Pribadi)

Selama berada di acara OTN 2023, penulis menginap di sebuah rumah yang disediakan oleh panitia, perjalanan dari dan ke arena kegiatan dilakukan dengan menggunakan angkutan online yang dapat dibayar secara tunai (cash) maupun non tunai (cashless). Di area pameran terdapat banyak booth penjual makanan dan pengunjung dapat melakukan transaksi tunai (cash) maupun non tunai (cashless) menggunakan QRIS. 

Om Jay dan Bu Retno Menunggu KRL

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline