Lihat ke Halaman Asli

Wina Qanita

Bismillah

KKN BTV 3 UNEJ Bantu Tingkatkan Strategi Pemasaran UMKM pada Masa Pandemi

Diperbarui: 29 Agustus 2021   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

[PAMEKASAN] Saat ini dunia dihebohkan dengan mewabahnya virus COVID-19.  Di Indonesia virus corona sangat berdampak pada seluruh kegiatan, tidak hanya menjadi bencana kesehatan, tetapi juga menimbulkan kekacauan di bidang ekonomi seperti pada usaha-usaha mikro yang bergerak di sektor produksi rumah tangga, bidang jasa, makanan dan konveksi. 

Hal ini dikarenakan adanya pembatasan mobilitas dan kegiatan masyarakat (PPKM). Oleh karena itu, dengan adanya program KKN Back to Village III (Kuliah Kerja Nyata) yang diselenggarakan oleh Universitas Jember ( https://sd.unej.ac.id/) diharapakan dapat membantu dalam memberikan pendampingan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dalam proses pengembangan usahanya. 

KKN Back to Village III (KKN BTV 3) merupakan acara pengabdian masyarakat periode ketiga dimana mahasiswa melakukan kegiatannya secara mandiri, luring dan di desa sendiri. Pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus hingga 09 September 2021. 

Saya merupakan salah satu mahasiswa dari fakiltas kedokteran gigi yang sedang melakukan KKN BTV 3 ini dengan tema Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid 19” yang tujuannya untuk membantu pelaku UMKM mengembangkan usahanya, meningkatkan pengetahuan dalam menggunakan teknologi dan meningkatkan jiwa wirausaha ditengah pandemi COVID. 

Salah satu sasaran dalam pengembangan usaha tersebut yaitu pelaku UMKM yang berada di Desa Artodung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan.

Desa Artodung, yang terletak di Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan ini memiliki beberapa UMKM, seperti usaha pembuatan keripik kancur (peyek) milik Ibu Fittri dan usaha kue milik Ibu Lin. 

Di masa pandemi COVID-19 ini, pelaku usaha tersebut mengalami penurunan penjualan, karena adanya pembatasan kegiatan (PPKM) yang diterapkan di berbagai daerah. 

Hal tersebut mengharuskan para pelaku usaha mikro untuk mengubah strategi dalam penjualannya dengan menggunakan media penjualan online seperti WhatsApp, Instagram, dan lain sebagainya. 

Namun, bagi penjual mikro seperti Ibu Lin dan Ibu Fittri yang minim pengetahuan  mengenai  dunia  online dan digital marketing  tentu  ini menjadi tantangan tersendiri dalam mengembangkan usahanya.

Adapun kegiatan KKN yang dilakukan pada minggu pertama yaitu melakukan penerjunan serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh ibu Lin dan ibu Fittri (pelaku usaha UMKM) selaku sasaran dari kegiatan KKN BTV 3. 

Menurut ibu Lin dan Ibu Fittri, beliau menjelaskan bahwa banyak sekali masalah yang dihadapi pada masa pandemi ini, di antaranya penurunan penjualan akibat PPKM sedangkan pemasaran hanya melalui pelanggan tetap yang tidak menentu. 

Kemudian, kurangnya kemampuan dalam menguasai penggunaan media digital juga menjadi hambatan dalam memasarkan hasil produksinya. Oleh karena itu, dibuatlah program kerja dan solusi dari permasalahan yang dialami oleh sasaran.

Pada minggu kedua kegiatan KKN diisi dengan pendampingan dalam memanfaatkan media digital dan internet untuk memasarkan hasil produksi dari usaha beliau. 

Sosial media yang digunakan ialah instagram dan WhatsApp story, yang nantinya berguna sebagai media pemasaran dari produk. 

Selain itu, juga dilakukan sosialisasi pada sasaran mengenai pentingnya pemberian label/logo pada kemasan suatu produk guna meningkatkan minat pembeli dan juga sebagai identitas. Setelah melaksanakan kegiatan sosialisasi dilanjutkan dengan pembuatan desain logo/label produk dari usaha ibu Lin dan ibu Fittri.

Sosialisasi dan pelatihan juga dilakukan pada minggu ketiga. Sosialisasi kali ini membahas pemasaran online dan motivasi dalam meningkatkan jiwa wirausaha di masa pandemi sedangkan pelatihannya dibagi menjadi dua sesi dalam satu minggu, yaitu sesi pertama pelatihan mengenai pencatatan keuangan dengan penggunaan aplikasi buku warung dan sesi kedua mengenai pelatihan dalam menentukan biaya produksi. 

Selain sosialisasi dan pelatihan juga dilakukan kegiatan seperti membantu pengemasan produk, melakukan dokumentasi produk guna memasarkan hasil produksi ke media sosial instagram dan WhatsApp story. 

Begitulah kegiatan selama 3 minggu terakhir, kegiatan KKN ini akan terus berjalan hingga 09 September mendatang dengan program atau kegiatan yang sudah dibuat sebelumnya. Besar harapan saya terhadap program kerja pada KKN Back to Village III agar berjalan dengan baik dan lancar. Semoga ke depannya usaha yang telah dijalankan dapat semakin berkembang dan lancar serta kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi penulis dan juga sasaran.


Penulis: Wina Qanita
Email : winaqanitaa@yahoo.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline