Lihat ke Halaman Asli

WIN ANSAR

Penggiat Literasi dan Penulis Seni

Tragedi Duka Stadion Kanjuruhan

Diperbarui: 3 Oktober 2022   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Tragedi Duka Stadion Kanjuruhan

Oleh Ansar Salihin

Ribuan orang berkumpul sekedar menyaksikan perhelatan sepak bola
Seketika berubah jadi duka
Asap gas air mata menyelimuti stadion Kanjuruhan
Kegembiraan berubah jadi mencekam
Cahaya berubah jadi kelam
Tongkat-tongkat melayang di tubuh
Orang-orang berhamburan mencari jalan
Sesak hilang kendali tak sadar diri
Terhimpit, terjepit sampai terinjak tak terelakan
Teriakan tangis pilu membara di mana-mana
Ambulan lalu lalang mengantar duka
Entah hidup atau tak bernyawa
Duka Indonesia

Tragedi stadion kanjuruhan malang
Seratus tiga puluh nyawa melayang
Ratusan orang jadi luka terawat
Ribuan orang trauma mengisahkan luka
Jutaan orang berduka tangis bangsa
Anak-anak kehilangan orang tua
Orang tua mencari anak-anaknya kemana
Ku tabur bunga di pusaran nisanmu
Bersama bait-bait doa menyertai
Damailah

Ini bukan perang, tapi
Tangis
Luka
Duka
Nyawa
Jadi catatan sejarah tragedi sepak bola Indonesia

Banda Aceh, 3 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline