Lihat ke Halaman Asli

Manusia Pendusta

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau selalu bangga dengan kecantikanmu
Kau selalu bangga dengan hartamu
Kau selalu bangga dengan jabatanmu
Kau selalu bangga dengan tabiatmu

Kau tertawa melihat aku (dia) terjatuh
Kau tertawa melihat aku (dia) terluka
Kau tertawa melihat aku (dia) dihina
Kau tertawa melihat aku (dia) dicerca

Kau hidup dalam gemerlap duniamu
Tak peduli orang lain yang banyak tersakiti
Tersakiti oleh kata-katamu, tersakiti oleh semua ucapanmu, tersakiti oleh segala tindakanmu

Keangkuhanmu, kesombonganmu, kemunafikanmu,,,
Semua kau tutupi dengan senyuman palsumu
Semua kau sembunyikan dengan kebaikan yang semu

Apalagi yang mau kau banggakan?
Apalagi yang mau kau pamerkan?
Apalagi yang mau kau tertawakan?
Lakukan lah semuanya sepuasmu
Lakukan lah semuanya sesukamu
Selagi kau masih bisa bernafas
Selagi kau masih bisa tertawa dan menghina dengan segala yang kau punya

Karena mungkin seperjuta detik setelah itu, kau baru sadar bahwa kau hanyalah MANUSIA PENDUSTA..

Kau masih beruntung jika kau sempat sadar
Tapi, bagaimana jika kau lebih dulu tertidur dan tidak bangun lagi???

D’ GirLz

Juni ‘09

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline