Lihat ke Halaman Asli

Menggantung Asa

Diperbarui: 15 Juni 2023   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menggantung Asa (Sumber Foto: Dokumen Pribadi)

"Menggantung Asa"

Ia lahir di sebuah desa.
Dari rahim seorang Ibu yang mulia.
2.109 km jaraknya dari Ibukota Negara.
Di sana Ia tumbuh dengan kasih sayang tumpah ruah Sanak Saudara.
Nilai hidup yang ditanamkan Ibu Bapaknya, jauh menancap ke sanubarinya.

Ia memang terlahir di sebuah desa.
Dari keluarga yang begitu bersahaja.
Namun mimpinya jauh melintasi dunia.
Keterbatasan yang ada tak berhasil menghentikan langkahnya.
Tak gentar Ia menghadapi kerasnya dunia tuk menggapai asa.

Merantaulah Ia berbekal restu Orang tua.
Perjalanan darat, laut, dan udara ditempuhnya.
Ditinggalkannya kampung halaman beserta Ibu Bapaknya.
Pergilah Nak, kejarlah mimpimu ke ujung dunia.
Doa Ibu Bapak menyertai dalam setiap helaan nafas untuk Ananda.

Bandung, 14 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline