Untukmu yang namanya kusebut dalam doa.
Apa memang kamu orangnya.
Apa memang padamu hati ini bermuara.
Atau mungkin saja.....
Ah aku tak sanggup membayangkannya.
Mungkinkah kamu hanya persimpangan jalanku menuju muaraku di depan sana.
Hingga pada waktunya tiba, semua pertanyaan akan menemukan jawabannya.
Siapakah orangnya.
Apakah yang kusebut dalam doa, atau yang menyebutku dalam doanya.
Bagaimanapun akhirnya nanti, kupercaya.
PilihanNya adalah yang terbaik bagi hambaNya.