Lihat ke Halaman Asli

WIMA Harsono

Pemerhati Lingkungan, Sosial, Politik dan Religi

Wanita Iran, Pemenang Nobel 2023, Adalah Penentang Kewajiban Berhijab Bagi Perempaun

Diperbarui: 7 Oktober 2023   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita Iran, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2023

Adalah Penentang Kewajiban Berhijab Bagi Perempuan

Narges Mohammadi adalah pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2023. Ia menerima penghargaan prestisius ini atas perjuangannya melawan penindasan terhadap perempuan di Iran dan upayanya untuk memajukan hak asasi manusia serta kebebasan bagi semua orang. Berit Reiss-Andersen, ketua Komite Nobel Norwegia di Oslo, mengumumkan pemberian penghargaan ini pada Jumat, 6 Oktober 2023. Narges Mohammadi saat ini berada dalam tahanan.

Selama dua dekade terakhir, Mohammadi telah menghadapi penjara berkali-kali karena kampanyenya menentang kewajiban berhijab bagi perempuan dan hukuman mati. Ia juga adalah wakil presiden Pusat Pembela Hak Asasi Manusia (Defenders of Human Rights Centre) yang didirikan oleh pengacara hak asasi manusia Iran, Shirin Ebadi, yang juga pernah meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2003.

Perjuangan Mohammadi yang berani telah membawanya menghadapi kerugian pribadi yang besar, dengan sejumlah penangkapan dan hukuman yang dialaminya. Totalnya, ia telah dijatuhi hukuman penjara selama 31 tahun dan mengalami 154 kali cambukan.

Penghargaan Nobel Perdamaian akan diserahkan pada upacara resmi di Oslo pada 10 Desember, yang juga merupakan hari peringatan kematian Alfred Nobel, pencipta dan dermawan Swedia yang menciptakan penghargaan Nobel ini. Hadiah Nobel Perdamaian adalah satu-satunya penghargaan Nobel yang diberikan di Oslo, sementara penghargaan Nobel lainnya diumumkan di Stockholm.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline