Lihat ke Halaman Asli

WIMA Harsono

Pemerhati Lingkungan, Sosial, Politik dan Religi

Mati Batang Otak, Kondisi Serius yang Megancam Jiwa

Diperbarui: 5 Oktober 2023   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber gambar : canva image

Mati Batang Otak: Kondisi Serius yang Mengancam Jiwa

Seperti diberitakan sebelumnya tentang ada seorang anak berinisial A (7) mengalami mati batang otak usai menjalani operasi amandel di sebuah rumah sakit di Kota Bekasi. Kini, sang orang tua pun melaporkan delapan dokter atas kasus dugaan malpraktik ini ke Pihak Berwajib. Banyak yang belum tahu apa itu mati batang otak ?

Pengertian Mati Batang Otak

Mati Batang Otak adalah suatu kondisi medis yang mengancam nyawa di mana otak kehilangan seluruh fungsinya secara permanen. Kondisi ini terjadi ketika bagian otak yang disebut batang otak berhenti berfungsi. Batang otak merupakan bagian penting dari sistem saraf pusat yang mengatur berbagai fungsi otomatis tubuh, seperti pernapasan, denyut jantung, dan refleks dasar.

Penyebab Mati Batang Otak

Mati Batang Otak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk trauma kepala yang parah, perdarahan otak, penyakit neurodegeneratif, atau kekurangan pasokan oksigen yang berkepanjangan ke otak. Pada beberapa kasus, kondisi ini juga dapat muncul setelah operasi tertentu.

Gejala Mati Batang Otak

Gejala utama Mati Batang Otak adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan intelektual dan refleks, seperti kesadaran, kemampuan berbicara, gerakan tubuh, dan pernapasan spontan. Pasien yang mengalami Mati Batang Otak umumnya memerlukan dukungan mesin, seperti ventilator, untuk menjaga fungsi pernapasan dan detak jantung.

Diagnosis dan Perlakuan

Diagnosis Mati Batang Otak biasanya dilakukan oleh tim medis yang terlatih. Tes neurologis khusus, termasuk EEG (elektroensefalogram), dapat digunakan untuk mengkonfirmasi kondisi ini. Sayangnya, Mati Batang Otak adalah kondisi permanen, dan tidak ada pengobatan yang dapat mengembalikan fungsi otak yang hilang. Oleh karena itu, dalam kebanyakan kasus, pasien dan keluarganya harus membuat keputusan sulit terkait perawatan lanjutan atau pemberian donor organ.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline