Lihat ke Halaman Asli

Wilya Citra

Mahasiswa

Penguatan Pembelajaran pada Mata Pelajaran Produktif Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian di SMK PPN Tanjungsari

Diperbarui: 8 Januari 2021   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adanya pandemi Covid-19 telah merubah tatanan hampir semua aspek kehidupan, termasuk terhadap dunia pendidikan. Semakin meningkatnya jumlah kasus penularan virus ini membuat adanya berbagai kebijakan membatasi kegiatan diluar rumah untuk menekan tingkat penyebaran Covid-19. Dalam hal ini, pemerintah, satuan pendidikan, lembaga pendidikan, guru, siswa dan orang tua sedang berusaha beradaptasi dengan perubahan drastis yang diakibatkan pandemi Covid-19 yang menyebar dengan cepat dan mematikan ini. Tidak sedikit persoalan dan permasalahan yang dihadapi seluruh komponen pendidikan untuk menyelenggarakan kontinuitas pembelajaran sebagaimana mestinya. Kondisi ini mengakibatkan proses pembelajaran di sekolah mengalami kelumpuhan total.

Sistem pendidikan pun mulai mencari suatu inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar. Dalam rangka mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan, Kemendikbud telah mengambil kebijakan untuk menutup sekolah dan institusi pendidikan lainnya selama masa pandemi Covid-19. Selama masa penutupan ini, kegiatan belajar mengajar dialihkan melalui penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sesuai dengan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Corona Virus Disease (Covid-19) dan diperkuat lagi oleh surat edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di rumah masing-masing. Deputi Bidang Koordinasi Peningakatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono menjelaskan, berdasarkan hasil survei pelaksanaan pembelajaran, terdapat 646.192 satuan pendidikan dan lebih dari 68 juta peserta didik terdampak pandemi Covid-19 mulai dari satuan pendidikan usia dini sampai satuan pendidikan tinggi, sehingga harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh (Kominfo, 2020).

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang identik dengan Pendidikan ini, mendukung penuh pemerintah dalam program pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19. Salah satu bentuk nya adalah dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat yang diwadahi dalam kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UPI. Untuk mencegah dan menanggulangi dampak Covid-19 di bidang pendidikan dapat dilakukan dengan penguatan pembelajaran.

Mitra dalam kegiatan KKNT PPD Covid-19 adalah SMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari khususnya pada kompetensi keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP). Sekolah Menengah Kejuruan tidak terlepas dari kegiatan praktik yang menuntut terciptanya peserta didik yang berkompetensi. Dalam menunjang dan mendukung terciptanya peserta didik yang berkompetensi pada keahliannya, maka diperlukan pembelajaran yang relevan dengan kompetensi keahliannya yaitu melalui berbabagai pembelajaran. Menurut Indriani (2016), menyatakan bahwa kurikulum SMK lebih menitikberatkan pada penguasaan praktek di lapangan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah Bab 1 Pasal 1 Ayat 3, bahwa "Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu".

Sama hal nya dengan sekolah lain yang ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19 sehingga pembelajaran dilakukan secara daring. Pembelajaran daring sangat dikenal di kalangan masyarakat dan akademik dengan istilah pembelajaran online (online learning). Istilah lain yang sangat umum diketahui adalah pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berlangsung di dalam jaringan dimana pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka secara langsung (Pohan, 2020). Berdasarkan wawancara awal dengan salah satu guru mata pelajaran produktif di SMK PPN Tanjungsari, peserta didik sering mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran daring, baik dalam indikator pencapaian kompetensi pengetahuan maupun keterampilan. Adanya keterbatasan-keterbatasan yang terjadi dalam pembelajaran daring sehingga ketercapaian kompetensi tidak maksimal atau bahkan tidak tercapai. Kendala pertama, adalah soal keterbatasan akses dan peralatan siswa saat menjalani PJJ di rumah. Tidak semua siswa memiliki android dan koneksi internet yang mumpuni.

Dengan situasi saat ini yang mengalami berbagai perubahan, tentunya perlu adanya beberapa upaya yang dilakukan agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan. Pandemi Covid-19 ini belum bisa diprediksikan kapan berakhirnya sehingga kita tidak bisa menunggu situasi kembali normal untuk mulai beraktivitas kembali. Termasuk dalam hal pembelajaran, adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan segala dinamikanya masih merupakan pilihan yang logis agar para siswa tetap belajar dan menghindari penyebaran virus Corona.

Penguatan pembelajaran dalam kelas dilakukan secara daring (pembelajaran melalui Zoom Cloud Meeting, diskusi melalui WhatsApp Grup) dan luring (praktikum tatap muka di sekolah) agar dapat mencapai atau mempunyai pengaruh sikap positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah penguatan pembelajaran daring maupun luring yang diselenggarakan di SMK PPN Tanjungsari sebagai upaya dalam penanggulangan dampak Covid-19 di bidang pendidikan.

Penguatan pembelajaran tidak hanya dilakukan dengan pendekatan pada saat pembelajaran berlangsung saja secara verbal. Namun, perlu dilakukan pendekatan diluar pembelajaran secara non verbal yang dapat meningkatkan antusias dan motivasi siswa untuk terus belajar di tengah pandemi Covid-19 ini. Dalam proses pembelajaran daring, penting untuk ditambahkan pesan-pesan edukatif kepada orangtua dan peserta didik, tentang wabah pandemi Covid-19. Dengan demikian kita dapati pembelajaran yang sama dengan tatap muka tetapi berbasis online. Efeknya sangat bagus, programnya tepat sasaran, dan capaian pembelajarannya tercapai (Harnani S, 2020).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline