Upaya peningkatan kemampuan kesetaraan gender melalui pembelajaran berbasis gender sosial inklusi pada peserta didik Sekolah Dasar memiliki banyak manfaat dan implikasi positif dalam membentuk sikap, pengetahuan, dan perilaku yang inklusif terhadap gender. Berikut adalah beberapa pembahasan mengenai hal tersebut:
Pembentukan Kesadaran dan Pemahaman yang Positif tentang Kesetaraan Gender:
Melalui pendekatan pembelajaran yang berfokus pada kesetaraan gender, peserta didik Sekolah Dasar dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konsep kesetaraan gender, termasuk pengertian bahwa setiap individu memiliki nilai dan hak yang sama, tanpa memandang jenis kelamin.
Penghapusan Stereotip Gender:
Pembelajaran berbasis gender sosial inklusi membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi stereotip gender yang mungkin ada di masyarakat dan lingkungan sekitar peserta didik. Dengan mengajarkan tentang keragaman gender dan memperkenalkan peran-peran yang berbeda secara positif, pendekatan ini dapat membantu dalam memecah stereotip yang membatasi dan menciptakan kesempatan yang lebih adil bagi semua individu.
Penguatan Sikap Inklusif dan Empati:
Melalui pembelajaran yang memperkenalkan nilai-nilai inklusi dan penghargaan terhadap perbedaan, peserta didik diajarkan untuk menghargai dan menghormati keberagaman gender dalam masyarakat. Hal ini dapat membantu dalam membangun sikap empati, toleransi, dan penghargaan terhadap keberagaman dalam kelompok mereka.
Pemberdayaan Individu:
Dengan memperkenalkan konsep kesetaraan gender sejak usia dini, peserta didik diberdayakan untuk menjadi agen perubahan dalam mempromosikan kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka menjadi lebih mampu untuk mengidentifikasi ketidakadilan gender dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil bagi semua individu.
Peningkatan Partisipasi dan Prestasi Akademik:
Lingkungan pembelajaran yang inklusif dan bebas dari diskriminasi gender dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi akademik peserta didik, karena mereka merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar tanpa terhalang oleh stereotip atau diskriminasi.