Lihat ke Halaman Asli

Kegiatan KKN Alternatif Kelompok 5 Mahasiswa Farmasi Universitas Esa Unggul: Sosialisasi TOGA dan DAGUSIBU

Diperbarui: 5 Maret 2022   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Persiapan Tim KKN Kelompok 5 Melakukan Sosialisasi kepada Warga RT 02 Palmerah (Dokpri)

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi sehingga kaya akan berbagai tanaman obat yang sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal. Pengobatan secara tradisional melalui Tanaman Obat Keluarga (TOGA) menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan dengan memanfaatkan bahan alamiah yang tersedia di sekitar lingkungan tempat tinggal. Tanaman obat dapat dijadikan obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah didapat.

Penggunaan TOGA sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat merupakan suatu bentuk kegiatan swamedikasi (pengobatan sendiri). Swamedikasi tidak hanya melalui penggunaan obat tradisional, namun juga melalui penggunaan obat-obat sintetis yang umum beredar di masyarakat. Dalam pelaksanaan swamedikasi ini, penting untuk dapat menerapkan DAGUSIBU (Dapat, Gunakan, Simpan, Buang) obat yang benar. DAGUSIBU merupakan slogan yang diperkenalkan oleh IAI dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat, bagaimana cara berinteraksi dengan obat, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. DAGUSIBU ini merupakan jargon kampanye program Gerakan Nasional Keluarga Sadar Obat yang merupakan salah satu hal yang paling mendasar di bidang farmasi. Dalam pengobatan sendiri sebaiknya mengikuti persyaratan penggunaan obat rasional.

Gambar 2. Kunjungan ke Sekretariat RW 01 dan Rumah RT 02 Palmerah untuk Melakukan Diskusi Terkait Permasalahan yang Ada di Wilayah RT02/RW01 Palmerah (Dokpri)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung dengan Ketua RW 01 dan Ketua RT 02 Palmerah mengenai permasalahan yang terdapat di wilayah RT02/RW01 Palmerah, diketahui bahwa sebagian masyarakat diwilayah palmerah masih banyak yang belum mengetahui mengenai cara pengelolaan obat yang baik dan benar. Selain itu, pembudidayaan TOGA yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat yang sifatnya alami dan mudah didapat juga masih minim dilakukan oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, melihat kondisi yang ada pada wilayah RT02/RW01 Palmerah, maka tim KKN kelompok 5 dari mahasiswa Program Studi Farmasi, Universitas Esa Unggul, melakukan kegiatan KKN alternatif 2022 di RT02/RW01 Palmerah dengan tema Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan DAGUSIBU. Kegiatan KKN dilaksanakan pada tanggal 7 - 22 Februari 2022 dengan sasaran kelompok ibu-ibu maupun tokoh masyarakat setempat.

Gambar 3. Pembagian Kuisioner Sebelum dilakukan Sosialisasi oleh Tim KKN Kelompok 5 (Dokpri)

Kegiatan KKN kelompok 5 diawali dengan melakukan pembagian kuisioner sebelum dilakukan program sosialisasi kepada warga RT02/RW01 Palmerah untuk mengetahui permasalahan dominan yang terjadi pada masyarakat mengenai tanaman obat keluarga (TOGA) dan DAGUSIBU. Hasil kuesioner sebelum dilakukan program sosialisasi menunjukkan bahwa masih kurangnya pelestarian tanaman obat keluarga (TOGA) serta masih banyak terjadi kesalahan dalam pengelolaan DAGUSIBU obat oleh masyarakat RT02/RW01 Palmerah.

Gambar 4. Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Penyuluhan Dagusibu oleh Tim KKN Kelompok 5 kepada Ibu Kader-Kader Posyandu RW 01 Palmerah (Dokpri)

Gambar 5. Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Penyuluhan DAGUSIBU oleh Tim KKN Kelompok 5 kepada Warga RT 02 Palmerah (Dokpri)

Sosialisasi mengenai khasiat dan juga manfaat TOGA serta pelaksanaan DAGUSIBU yang tepat dilakukan oleh tim KKN kelompok 5 dengan memberikan penyuluhan secara langsung kepada masyarakat setempat dari rumah ke rumah. Selain mendatangi secara langsung rumah-rumah warga, tim KKN kelompok 5 juga berkesempatan memberikan penyuluhan mengenai TOGA dan DAGUSIBU secara langsung kepada para kader Posyandu RW 01. Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan memberikan penjelasan secara langsung kepada masyarakat terkait fungsi dan cara penggunaan TOGA serta DAGUSIBU obat yang benar. Media yang digunakan dalam penyuluhan berupa poster serta beberapa brosur yang berisi berbagai informasi penting terkait permasalahan yang diangkat. Saat penyuluhan dilakukan, terjadi interaksi timbal balik yang positif antara tim KKN kelompok 5 dan masyarakat. Masyarakat terlihat antusias mendengarkan penjelasan yang diberikan dan aktif bertanya kepada tim terkait permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan TOGA dan DAGUSIBU obat yang benar.

Selain itu, untuk mendukung pemanfaatan TOGA oleh masyarakat secara optimal, maka selain memberikan penyuluhan, tim KKN juga turut memberikan bibit beberapa tanaman obat seperti sambung nyawa, kumis kucing, dan sambiloto kepada masyarakat setempat agar dapat ditanam dirumahnya masing-masing. Tim KKN kelompok 5 juga membuat apotek hidup yang berisi beberapa jenis TOGA di wilayah RT02 Palmerah untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh dan memanfaatkan TOGA untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.  Tim KKN kelompok 5 juga membagikan masker, handsanitizer, vitamin c sebagai bentuk kepedulian terhadap kasus pandemi COVID-19 di Indonesia yang semakin meningkat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline