Lihat ke Halaman Asli

Ekologi Buddhis

Diperbarui: 4 September 2015   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu permasalahan besar dalam kehidupan manusia di planet ini adalah masalah lingkungan. Semenjak dimulainya era teknologi modern[1], perubahan peradaban manusia di bumi semakin terasa. Hingga memasuki abad ke-21 ini, perubahan tersebut semakin mengarah ke perubahan lingkungan yang semakin rusak. Kehancuran hutan tropis, erosi tanah, polusi tanah, air, dan udara, hilangnya sumber air segar, melebarnya gurun pasir, pemusnahan spesies-spesies, pemanasan global, serta penipisan lapisan ozon stratosfer adalah perubahan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan dan mengancam perabadan manusia.

Manusia berlomba-lomba mencari kepuasan materi dan terus mengekploitasi alam sesukanya. Manusia telah dibutakan oleh keserakahan dan tidak menyadari bahwa mereka bisa hidup karena dukungan alam. Kebutuhan hidup manusia, terutama pangan berasal dari alam. Manusia juga membutuhkan oksigen untuk bernapas sebagai syarat mutlak penunjang hidup. Oleh karena itu, hendaknya manusia mengerti bahwa mereka sangat bergantung pada alam untuk hidup. Ketika alam hancur, manusia juga pasti akan hancur. Mengapa sampai saat ini manusia masih belum sadar dan segera bertindak?

Tulisan berikut akan memaparkan tentang alam beserta interaksinya terhadap manusia yang saling mempengaruhi ditinjau dari perspektif ajaran Buddha. Diharapkan setelah membaca tulisan berikut, timbul pemahaman dan kesadaran akan setiap tindakan kita dan dampaknya terhadap lingkungan.

Pengertian Ekologi

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Secara harafiah ekologi adalah pengkajian organisme-organisme “di rumah”. Istilah ekologi ditemukan pada tahun 1866 oleh seorang ahli biologi Jerman Ernst Haeckel, yang didefinisikannya sebagai ilmu mengenai hubungan-hubungan di antara organisme dan dunia sekitarnya[2]. Ekologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya). Jadi ekologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.


 


Definisi Ekologi Buddhis

Penulis tidak menemukan definisi dari istilah ekologi buddhis sehingga dalam tulisan ini, penulis mendefinisikan pengertian ekologi buddhis. Ekologi buddhis adalah interaksi manusia terhadap lingkungan yang saling mempengaruhi dengan tinjauan perspektif buddhis. Jadi dalam tulisan ini, penulis akan meninjau ekologi atas dasar pandangan ajaran Buddha.

Pandangan ajaran Buddha terhadap alam (alam semesta)

Menurut sang Buddha, bahwa sifat segala sesuatu adalah terus berubah (anicca)[3]. Begitu pula dengan sifat alam. Alam bersifat dinamis dan kinetik, selalu berproses dengan seimbang. Unsur-unsur alam yang tampak dalam pandangan Buddha ada empat, yakni unsur padat (pathavi), cair (apo), panas (tejo), gerak (vayo).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline