Lihat ke Halaman Asli

Kenyataannya Remaja Indonesia Sudah Terbiasa Dengan Pornografi

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1384968115773995802

Sumber: http://frenchtribune.com

Siapa sih yang tidak kenal dengan yang namanya "Situs Pornografi" ? Ituloh. Situs yang isi webnya adalah konten negatif.

Jumlah situs porno seperti yang diberitakan kompas (8/8/2012) Menurut Direktur Pelaksana Nawala M Yamin hingga 2012 ada 800.000 situs web konten negatif yang telah diblokir Nawala

Itu baru 2012 , belum lagi 2013 ? Sudah pasti bisa mencapai ribuan situs.

Di Indonesia Saja bisa sampai ribuan lalu bagaimanaa dengan situs porno di Dunia?

Menurut Merdeka.com (2/07/2013) disebutkan bahwa pada tahun 2010 lalu, tercatat jika 37 persen dari jumlah total situs yang ada di internet merupakan situs yang berbasis pada konten pornografi. Bisa dibayangkan jumlahnya berapa? Sudah pasti mencapai Berpuluh puluh ribuan situs pornografi.

Seperti yang dilansir oleh Detik.com (21/1/2013), pengguna internet tembus angka 24 miliar sedangkan jumlah jumlah situs tembus angka 634-juta.

Coba kita hitung jumlah 634 juta situs dengan 37% tadi? Berapa jumlah situs porno? Terdapat 239 juta situs porno bukan? Lalu yang berhasil di blokir DNS Nawala baru 800 situs. Jadi bisa dibayangkan kemungkinan anak dan Remaja iNdonesia dapat mengakses situs porno, belum lagi trik trik membuka situs yang telah diblokir oleh DNS Nawala yang tersebar bebas di internet.

Ini belum terhitung situs-situs terselubung, yang didalamnya membuat konten-konten pornografi. Bisa dibayangkan bukan?

Lalu, coba saja anda searching melalui mbah google, cari gambar apa saja. Kadang keyword yang dicari anak SD, seperti nama boneka,nama artis,dsb .Yang muncul malah gambar-gambar porno.

Dan alhasil bagi anak anak yang nakal , akan mencoba mencari hal tersebut berulang ulang , dan akhirnya terbentuklah anak yang kecanduan pornografi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline