Lihat ke Halaman Asli

Berbagi Inspirasi dengan CEO Kompas

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13910558959089378

[caption id="attachment_319157" align="aligncenter" width="614" caption="(Dok : Pribadi)"][/caption]

Sungguh kesempatan yang sangat berharga bagi kami, warga Jogja. Pasalnya Pak Agung Adiprasetyo, yang merupakan CEO Kompas Gramedia, sekaligus alumni dari Universitas Sanata Dharma, kemarin, Rabu, 29 Januari 2014, bersedia hadir dalam seminar yang bertemakan ”Menjadi Penerobos”. Dalam seminar yang diadakan berkat kerja sama antara Kompas Gramedia dan Universitas Sanata Dharma ini diperkenalkan pula buku karangan Pak Agung Adiprasetyo sendiri, yang berjudul Memetik Matahari.

Pak Agung Adiprasetyo, pribadi yang inspiratif sekaligus humoris ini memotivasi kami peserta seminar yang menyesaki ruang seminar lantai 4 Gedung Koendjono, Universitas Sanata Dharma itu. Tampak dalam kewibawaannya, Pak Agung Adiprasetyo menjelaskan dengan baik kepada kami mengenai kunci utama menjadi sukses. Menurut beliau ada beberapa kunci sukses yang harus dilakukan untuk meraih kesuksesan. Beberapa diantaranya adalah “Ide hrs dieksekusi, jangan hanya mimpi dan konsep saja”, dalam bertindak kita memiliki berjuta ide dan angan untuk melakukan sesuatu yang hebat, namun tanpa action yang nyata, semua itu tidak dapat diraih, karena ribuan mill melangkah, selalu diawali dengan langkah pertama.

Kalimat kunci sukses kedua yang beliau berikan adalah ”Tak ada sukses tanpa tim dan network, tak ada tim dan network tanpa trust”, dalam meraih kesuksesan, menurut beliau, kita bagaikan sebuah team balap mobil F1 ketika sedang berada di pitstop, bagaimana kita harus saling percaya satu dengan yang lain. Kita yang memiliki visi sama dalam bekerja dengan rekan kita, haruslah percaya akan kemampuan rekan kita dan kita harus menjaga kepercayaan tersebut, begitu juga sebaliknya. Begitulah kunci sukses yang kedua menurut beliau. “Ya bagaimana mau menang balapan, kalau kita sebagai team nggak saling percaya, wong di pitstop itu hanya sekian detik je.., masak saling menyalahkan”, tandas Pak Agung Adiprasetyo sambil tersenyum.

Lalu kunci kesuksesan yang ketiga dan merupakan yang terakhir, dijelaskannya dengan serius, “Selama kita punya niat baik untuk berbagi, pasti akan mendapat tempat di hati orang lain”. Hadirin pun terdiam dan sejenak berfikir merenungi kata-kata beliau ini. Kemudian Pak Agung Adiprasetyo memberikan gambaran mengenai seorang tukang becak yang pernah ditemuinya ketika masih kuliah di USD (Universitas Sanata Dharma) dulu. Seorang tukang becak yang dikenal beliau tersebut selain setiap hari mau bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya juga selalu bersikap baik kepada para pelanggannya. “Saya kagum dengan tukang becak yang saya kenal jaman kuliah dulu, selalu nerimo kui lho”, ungkap Pak Agung Adiprasetyo sambil tertawa.

Seorang tukang becak yang rela menunggu penumpang berjam-jam bila ada keperluan, tanpa minta biaya tambahan. “Pak tukang becak mau mengantar muter-muter dulu tanpa pamrih minta tambahan dan nerimo, bener-bener nggak bisa saya lupakan”, ungkap Pak Agung Adiprasetyo. Hal ini perlu menjadi contoh, bagaimana banyak tukang becak yang sedikit-sedikit minta tambahan ongkos, tukang becak yang satu ini tetep nerimo kahanan. “Justru dengan nerimo kahanan, rezeki datang pada kita, seperti Pak tukang becak ini yang sering mendapat tambahan dari penumpangnya”, jelas Pak Agung Adiprasetyo lagi. Pak Agung Adiprasetyo membeberkan mengenai contoh tukang becak ini agar kita dalam menjalani hidup, jangan selalu hanya mengejar materi belaka, justru dengan bersikap baik dan tidak hanya mengejar materi, kenikmatan dan kelimpahan syukur akan kita dapatkan.

Demikianlah 3 kalimat kunci dari Pak Agung Adiprasetyo, seorang CEO Kompas Gramedia yang memulai kariernya dari bawah dan menjadi contoh yang menginspirasi kami semua. Terima kasih Pak Agung Adiprasetyo!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline