"Bahasa Indonesia ?, masa orang Indonesia belajarnya bahasa Indonesia ?". kalimat seperti itu mungkin pernah kalian dengar saat masih sekolah dulu. Banyak yang menganggap pelajaran bahasa Indonesia ini membosankan, bahkan tidak sedikit yang menganggap enteng pelajaran ini hanya karena merasa dirinya sudah menjadi warga Indonesia. Padahal kenyataannya nggak sesimpel itu lho.
Bahasa Indonesia jika kita selami lebih dalam, banyak hal hal menarik yang bisa kita temukan. Mulai dari majas, diksi, sampai struktur kalimat yang semua itu nantinya sangat berguna baik dalam berkarir maupun dalam bermasyarakat.
Pemahaman tentang bahasa Indonesia bagi kalangan mahasiswa juga tidak kalah penting. Karena mereka harus membuat karya tulis yang tentunya dibutuhkan dasar dasar pengetahuan bahasa Indonesia seperti kalimat simpleks, struktur kalimat, sampai sistematika penulisan. Semua itu ada dalam pelajaran bahasa Indonesia.
Ternyata, belajar bahasa Indonesia nggak se-membosankan itu lho. Kita bisa belajar bahasa Indonesia dari banyak sumber. Salah satunya lewat Stand Up Comedy. Kita bisa belajar bahasa Indonesia sambil menikmati suguhan jokes yang dibawakan para komika, syukur syukur nantinya bisa menulis joke kita sendiri. Belajar bahasa Indonesia lewat Stand Up Comedy membuat suasana belajar menjadi menyenangkan dan tidak membosankan.
Beberapa hal tentang bahasa Indonesia yang bisa kita pelajari lewat Stand Up Comedy antara lain :
Kalimat efektif
Aturan pertama yang harus dipegang dalam menulis sebuah teks adalah memastikan tujuan kita menulis tersampaikan kepada pembaca. Apapun itu bentuk teksnya, baik dalam bentuk laporan, proposal, skripsi, cerpen, dll. Jadi sebisa mungkin kita harus menulis dengan kalimat yang efektif, sehingga tidak membuat pembaca disibukkan dengan detail detail yang sebenarnya kurang relevan dengan tujuan kita. Dalam Stand Up Comedy, dikenal istilah LPM (Laugh Per Minute). LPM adalah rata rata jumlah ledakan tawa yang didapatkan seorang komika dalam 1 kali perform. Idealnya adalah 3-4 ledakan tawa dalam satu menit. Maka dalam membuat joke, sangat dibutuhkan kemampuan dalam membuat kalimat seefektif dan seefisien mungkin, tidak bertele tele, dan membuang kata kata yang tidak relevan dalam sebuah joke. Jika sudah terlatih dalam menulis joke yang efektif, kita bisa mengaplikasikan cara penulisan itu dalam bentuk teks yang lain.
Diksi