Lihat ke Halaman Asli

Willyan Imarta

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Keamanan Data dalam Sistem Informasi Manajemen: Menghadapi Ancaman Cyber

Diperbarui: 5 September 2023   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://kominfo.ngawikab.go.id/

Sistem Informasi Manajemen (SIM) telah muncul sebagai kerangka kerja yang sangat penting dalam operasi bisnis kontemporer. Kemampuan untuk mengumpulkan, menyimpan, menghitung, dan mengambil data. SIM memudahkan pengambilan keputusan tepat waktu dan menyederhanakan proses bisnis. Meskipun hasil yang menguntungkan terkait dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM), sistem ini tidak kebal terhadap bahaya yang signifikan, terutama dalam hal menjaga kerahasiaan dan perlindungan data. Ancaman cyber semakin kompleks, dan organisasi harus memahami pentingnya melindungi data mereka dalam konteks SIM.

Sistem Informasi Manajemen berfungsi sebagai dasar yang memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan informasi dari berbagai departemen dan fungsi, serta menciptakan visibilitas yang lebih baik dan menghasilkan wawasan berharga untuk pengambilan keputusan. Namun, informasi yang terkumpul dan disimpan dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) juga dapat menjadi sasaran utama bagi para pelaku kejahatan cyber yang berniat untuk mencuri data penting atau menyebabkan kekacauan bagi perusahaan komersial.

Ancaman cyber merupakan tantangan serius bagi keamanan data dalam SIM. Para peretas dapat mencoba untuk meretas sistem, mencuri data sensitif, mengompromikan integritas data, atau bahkan menuntut tebusan untuk mengembalikan akses ke data. Ancaman-ancaman ini dapat berasal dari berbagai pihak, mulai dari individu yang tidak bermoral hingga kelompok kriminal yang sangat terorganisir.

Salah satu langkah penting dalam melindungi SIM adalah berinvestasi dalam infrastruktur keamanan yang kuat. Ini termasuk penggunaan firewall canggih, solusi keamanan jaringan, enkripsi data yang kuat, dan pelatihan karyawan tentang praktik keamanan cyber. Ruang lingkup keamanan cyber melampaui yurisdiksi departemen TI dan mencakup seluruh organisasi.

Selain itu, penting untuk memantau dan mengaudit sistem secara teratur untuk mendeteksi potensi kerentanan atau aktivitas yang mencurigakan. Sistem Deteksi Intrusi (IDS) dan Sistem Deteksi Ancaman dapat membantu mendeteksi ancaman sejak dini sebelum mereka mengakibatkan kerusakan yang signifikan.

Bekerjasama dengan penyedia layanan keamanan cyber yang berpengalaman juga dapat menjadi pilihan yang layak. Para penyedia layanan ini memiliki keahlian dan sumber daya yang diperlukan untuk segera dan efektif mendeteksi, mengatasi, dan melawan bahaya cyber.

Namun, keamanan data dalam SIM bukanlah tugas satu kali. Ancaman cyber terus berkembang, sehingga perusahaan harus beradaptasi dan memperbarui strategi keamanan mereka secara berkala. Membangun etos keamanan cyber yang kuat di seluruh institusi juga sangat penting. Ini melibatkan pelatihan berkelanjutan, kesadaran tentang ancaman cyber, dan kewaspadaan yang ditingkatkan.

Di hadapan ancaman cyber yang semakin canggih, perusahaan harus memprioritaskan keamanan data dalam Sistem Informasi Manajemen sebagai sebuah keharusan strategis. Keamanan data bukan hanya masalah teknis tetapi juga merupakan perhatian bisnis yang serius. Di era digitalisasi saat ini, sangat penting bagi organisasi untuk menerapkan pendekatan komprehensif dan melibatkan seluruh tenaga kerja untuk mengatasi potensi bahaya dengan cermat dan menjaga keaslian informasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline