Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Wildhan Pamungkas

Penulis di masa depan

Mengunjungi Open House Museum Macan

Diperbarui: 28 Oktober 2022   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemandangan dari Museum Macan. Dokumentasi Pribadi

Dua hari yang lalu. Teman saya memberitahu bahwa ada open house di Museum Macan yang kebetulan dekat dengan rumah pun hayu hayu saja karena belum pernah kesana. Hingga tiba hari ini saya dan teman saya janjian ketemu di taman polsek yang dekat rumah. Lalu langsung memesan ojol online untuk menuju Museum Macan.

Lalu setelah sampai ternyata terhenti AKR Tower. Saya melihat tidak ada tanda-tanda museum macan. Lalu saya pun bertanya pada satpam pun ternyata lokasinya sudah benar. Saya dan teman saya masuk ke dalam lurus hingga menemukan family mart belok kiri menaiki lift menuju lantai M.

Saya pun menurutinya. Hingga akhirnya bertemu dengan petugas museum. Saya pun scan peduli lindungi dan tiket masuk yang sudah saya dapatkan dua hari lalu.

Area Museum. Dokumentasi Pribadi

Area Museum. Dokumentasi Pribadi

Setelah puas melihat-lihat... lalu saya menaiki ekskalator untuk melihat-lihat pameran dan pameran di lantai atasnya berisi dengan lukisan-lukisan yang indah bahkan sebagiannya terlihat realistis. 

Salah Satu Lukisan Yang Dipamerkan. Dokumentasi Pribadi

Area Museum. Dokumentasi Pribadi

Jika di hitung-hitung. Saya dan teman saya menghabiskan satu jam untuk menikmati lukisan-lukisan yang indah, estetik, realistis, walaupun ada lukisan yang harus dua kali berpikir. Lalu setelah selesai pun. Saya dan teman saya pun memutuskan untuk ke lantai M tadi untuk memasuki ruangan yang belum di masuki.

Panduan Museum untuk Anak. Dokumentasi Pribadi

Teman saya mencoba menggambar dengan kertas karbon yang berwarna biru lalu di tempeli kertas putih. Lalu sebagai alat menggambar bukanlah pensil melainkan sendok. Teman saya sudah antusias menggambar namun tidak tercetak di kertas dan lalu mencoba mencari keganjilan yang ada dan ternyata kertas karbon yang digunakan ternyata terbalik. Karena terbalik itulah membuat hasil gambar dari kertas karbon tidak tercetak di kertas.

Lalu teman saya pun akhirnya menggambar ulang hingga dia merasa bosan dan kesal karena terbaliknya kertas karbon pun memutuskan untuk keluar dari ruangan itu dengan berdiam diri dan berbincang sedikit hingga akhirnya menuju tempat selanjutnya yaitu MC Donalds.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline