Setiap malam kau datang sebagai orang asing
atau semacam bentuk lain, mengendap
dalam benak, lalu memahat namamu
pada dinding, menjadi semacam prasasti
Aku menunggu di beranda rumah
tempat kita dulu pernah duduk disini
jauh hari sebelum kemarin, benar-benar jauh
sejauh gelinding bola salju
Ingatanku terlalu pendek
demi mengingat seluruh kenangan